Serangan itu terjadi kurang dari sebulan setelah 12 pria bersenjata menyerang tim kriket Sri Lanka di kota itu menewaskan enam personil polisi dan seorang sopir bus. Para pria bersenjata itu melarikan diri.
Pusat pelatihan yang diserang Senin itu terletak di pinggiran kota itu, di jalan raya menuju perbatasan dengan India.
Stasiun televisi mengatakan paling tidak beberapa penyerang mengenakan seragam polisi.
Beberapa pria bersenjata memasuki kompleks itu, melemparkan granat tangan dan kemudian mulai menembak," kata seorang pejabat badan intelijen.
"Mereka masih berada di gedung itu dan baku-tembak masih berlangsung," katanya seperti dikutip Reuters.
Ia mengatakan, 10 orang tewas dan 50 orang lagi cedera.
Seorang perwira polisi mengatakan paling tidak delapan polisi tewas.
Sebuah kendaraan lapis baja pengangkut pasukan (APC) memasuki kompleks itu dan terjadi baku-tembak termasuk apa yang agaknya satu satu ledakan granat, kata seorang jurufoto Reuters di lokasi itu. APC kemudian meninggalkan lokasi itu.
Polisi mengepung kompleks itu sementara sejumlah personil lain mengangkut mereka yang cedera ke ambulans.
Satu jaringan televisi menayangkan gambar sekitar 12 polisi yang tergeletak di lapangan parade, beberapa orang di antara mereka tewas. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009