Ini yang menggembirakan sehingga yang diharapkan deteksi dini dan penemuan cepat kasus bisa dilakukan secara maksimal

Jakarta (ANTARA) - Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19 Achmad Yurianto mengatakan tiga rumah sakit swasta siap mendedikasikan seluruh kapasitasnya untuk merawat semua pasien dengan kasus penularan virus corona (COVID-19).

"Kapasitasnya total ada 300 tempat tidur yang didedikasikan semua untuk kasus COVID-19. Pasien kasus lain nanti akan dipindahkan ke rumah sakit lain," kata dia dalam jumpa pers di Graha BNPB, Jakarta, Rabu.

Yuri mengatakan tiga rumah sakit tersebut adalah Rumah Sakit Siloam Kelapa Dua, Rumah Sakit Mitra Keluarga Jati Asih, dan Rumah Sakit Hermina Karawang.

Kepastian kesiapan tiga rumah sakit tersebut untuk melayani pasien COVID-19 secara total didapatkan setelah Kementerian Kesehatan bertemu dengan Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) dan Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI) membicarakan peran sektor swasta dalam penanganan virus corona.

Baca juga: 19 orang meninggal akibat COVID-19 di Indonesia

Selain kesiapan melayani pasien COVID-19 secara total, pertemuan tersebut juga menyepakati kesiapan jejaring laboratorium milik Siloam Grup, Kalbe, dan Bunda Grup untuk melakukan deteksi dini virus corona.

"Ini yang menggembirakan sehingga yang diharapkan deteksi dini dan penemuan cepat kasus bisa dilakukan secara maksimal," tuturnya.

Yuri mengatakan PERSI maupun ARSSI memiliki komitmen tinggi untuk mendedikasikan seluruh sarana dan prasarana untuk digunakan seluruh masyarakat untuk mendapatkan layanan, perawatan, dan pemeriksaan COVID-19.

"Komitmen ini dengan cara menyiapkan sarana dan prasarana yang ada, termasuk laboratorium untuk pengambilan sampel sehingga kita tidak terpaku pada rumah sakit rujukan," katanya.

Ia mengatakan hal itu menunjukkan sektor swasta secara bersungguh-sungguh ikut berpartisipasi dalam penanganan virus corona penyebab COVID-19.

Baca juga: Pemerintah siapkan tes cepat deteksi virus corona

Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2020