"Jika boleh memilih saya lebih suka anak-anak main ketika melawan Deltras Sidoarjo kemarin, mereka tidak sepenuhnya bermain sesuai intruksi saya tapi dapat menang," kata Rahmad, usai pertandingan itu pula.
Menurut Rahmad, skuadnya bermain terlalu terburu-buru dalam menyelesaikan sebuah peluang.
"Kita banyak sekali menciptakan peluang tapi finishing touchnya tidak sempurna," kata mantan pelatih Persija dan Persipura ini.
Hasil skor kacamata ini, dinilai Rahmad tidak lain karena kecerdikan pemain PSM di areal kotak penalti.
"PSM membaca irama Ngon dan Budi (Ngon A Djam dan Budi Sudarsono, striker andalan SFC, Red) di kotak penalti, sehingga banyak peluang yang menjadi mentah kembali," ujar pelatih asal Metro, Lampung ini.
Sejak awal babak pertama Ngon cs tampil menyerang, tapi barisan belakang PSM begitu rapat dan sesekali melancarkan counter attack, sehingga ini cukup membuyarkan konsentrasi SFC, kata Rahmad pula.
"Dari segi permainan saya cukup puas karena strategi jalan, tapi itulah sepakbola, tim yang bermain bagus belum tentu menang," ujar pelatih terbaik Copa Djie Sam Soe musim lalu itu.
Ia juga memuji permainan baik kiper kedua SFC, Dede Sulaiman yang sering mendapat hujatan selama pertandingan berlangsung.
"Saya tegaskan di sini, Dede akan menjadi kiper besar di masa mendatang, karena ia telah melewati fase berat sebagai pesepakbola," kata mantan pemain Persikota Tangerang ini pula.�(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009