Pelemahan indeks dipicu penyebaran wabah COVID-19 secara agresif yang telah terjadi di Tanah Air, diiringi dengan minimnya sentimen positif dari domestik...
Jakarta (ANTARA) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu masih tertekan seiring bertambahnya kasus positif COVID-19 atau virus corona di Indonesia.
IHSG ditutup melemah 126,08 poin atau 2,83 persen ke posisi 4.330,67. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 28,03 poin atau 4,1 persen menjadi 655,63.
"Pelemahan indeks dipicu penyebaran wabah COVID-19 secara agresif yang telah terjadi di Tanah Air, diiringi dengan minimnya sentimen positif dari domestik. Sementara itu, para pelaku pasar menantikan gebrakan pemerintah dalam rangka mengeluarkan berbagai stimulus dalam rangka mendorong perekonomian nasional," kata analis Binaartha Sekuritas M Nafan Aji Gusta Utama di Jakarta, Rabu.
Berdasarkan data terbaru, Rabu, terdapat 55 tambahan kasus positif COVID-19 di dalam negeri menjadi 227 kasus dari sebelumnya 172 kasus.
Dibuka melemah, IHSG terus berada di teritori negatif hingga penutupan perdagangan saham.
Secara sektoral, seluruh sektor terkoreksi dimana sektor infrastruktur turun paling dalam yaitu minus 3,85 persen, diikuti sektor konsumer dan sektor pertanian masing-masing minus 3,77 persen dan minus 3,45 persen.
Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi jual saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah jual bersih asing atau "net foreign sell" sebesar Rp258,44 miliar
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 467.444 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 8,43 miliar lembar saham senilai Rp8,08 triliun. Sebanyak 93 saham naik, 320 saham menurun, dan 94 saham tidak bergerak nilainya.
Sementara itu, bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei melemah 284,9 poin atau 1,67 persen ke 16.726,6, indeks Hang Seng melemah 971,9 poin atau 4,18 persen ke 22.291,8, dan indeks Straits Times melemah 30,95 poin atau 1,26 persen ke 2.423,58.
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2020