Jember (ANTARA News) - Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Bulan Bintang (PBB), Yusril Ihza Mahendra, mengaku siap menjadi calon presiden dalam Pemilu Presiden 2009 mendatang.
"Saya siap untuk dicalonkan menjadi presiden," kata Yusril usai menjadi juru kampanye PBB di Lapangan Jenggawah, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Minggu.
Ia mengaku berterima kasih kepada kader dan simpatisan PBB atas dukungan pencalonannya menjadi calon presiden pada Pemilu 2009 mendatang.
"Dalam musyawarah kerja nasional (mukenas) PBB tahun lalu telah diputuskan bahwa PBB akan mendukung saya sebagai capres 2009-2014," kata Yusril.
Menurut dia, target perolehan PBB dalam pemilu legislatif (pileg) sekitar 10 persen sehingga PBB harus berkoalisi dengan partai lain agar bisa mencalonkan dirinya sebagai calon presiden.
"Aturan pemilu saat ini berbeda dengan pemilu 2004 lalu sehingga tidak mungkin satu partai bisa mencapai peroelhan suara 20 persen dalam pemilu legislatif, " katanya menerangkan
Ia menjelaskan, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pemilu, partai atau gabungan partai yang berhak mencalonkan pasangan capres dan cawapres harus mendapatkan perolehan suara mencapai 25 persen suara suara sah nasional atau 20 persen perolehan kursi di DPR RI. "Untuk itu, PBB harus melakukan koalisi dengan partai lain," katanya.
Ia mengaku PBB belum bisa memastikan koalisi dengan partai mana karena harus menunggu hasil pemilu legislatif selesai. "PBB akan melakukan koalisi dengan parpol lain setelah melihat hasil pemilu legislatif," katanya menambahkan.
Dalam orasi politiknya, Yusril juga mengajak simpatisan dan pendukung Abdurrahman Wahid (Gus Dur) untuk masuk ke PBB karena di beberapa daerah lain massa Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Pro Gus Dur menyatakan kesediaannya masuk PBB. "Saya berharap pendukung Gus Dur mau bergabung bersama kami di PBB," katanya berharap.
Ia menjelaskan, PBB akan meningkatkan kesejahteraan guru ngaji, meningkatkan gaji PNS, TNI dan Polri serta memperbaiki perekonomian di Indonesia agar masyarakat sejahtera.(*)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009