Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Bencana Badan Nasional Penanggulangan Bencana Agus Wibowo kepada wartawan di Jakarta, Rabu, mengatakan situs itu menjadi rujukan resmi untuk informasi satu pintu mengenai virus Corona dan bagaimana mengendalikannya.
Dia mengatakan covid19.go.id dikembangkan Tim Komunikasi Risiko dan Pelibatan Masyarakat untuk Penanggulangan COVID-19. Tim terdiri dari berbagai elemen yaitu pemerintah, Perserikatan Bangsa-Bangsa, mitra pembangunan internasional, organisasi masyarakat sipil dan dunia usaha.
Situs itu memberi kepastian bagi publik untuk mendapatkan akses pada informasi resmi dan akurat mengenai penanggulangan wabah COVID-19 di Indonesia.
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo mengatakan situasi darurat global akibat pandemi COVID-19 membuat banyak informasi yang beredar di masyarakat tidak semuanya akurat.
Baca juga: Gugus Tugas COVID-19 sebut "lockdown" belum memungkinkan
Baca juga: Gugus Tugas beberkan lima langkah sederhana lawan COVID-19
Baca juga: BNPB siapkan website dan fasilitas rilis data COVID-19
"Kami menyadari, masyarakat butuh akses pada informasi akurat, cepat dan terpercaya. Untuk itulah mengapa situs www.covid19.go.id ini dibuat agar bisa menjadi sumber informasi resmi satu pintu," kata dia.
Menurut Doni, selain sebagai sumber rujukan informasi situs itu juga menekankan pesan utama yaitu "Lindungi Diri, Lindungi Sesama".
"Pesan utama 'Lindungi Diri, Lindungi Sesama' di situs ini menjadi pengingat kita, agar seluruh rakyat Indonesia bersatu, bekerja sama, gotong royong menghadapi COVID-19," katanya.
Doni yang juga Kepala BNPB menegaskan upaya menghadapi COVID-19 hanya bisa dilakukan jika semua bekerja sama dan disiplin mematuhi protokol kesehatan dari pemerintah.
"Di antaranya menjaga jarak aman dengan bekerja, beribadah, belajar dari rumah serta selalu melakukan praktik kebersihan dasar khususnya cuci tangan menggunakan sabun," katanya.
Situs covid19.go.id, kata dia, memuat pesan tentang tiga langkah penting untuk dilakukan masyarakat yaitu cara mengurangi risiko penularan, informasi benar dan apa yang perlu dilakukan bila Sakit.
Doni mengatakan data statistik mengenai jumlah kasus positif COVID-19 diperbarui secara cepat dan diharapkan menjadi acuan untuk berbagai pihak, terutama rekan-rekan media dalam pemberitaan mereka.
Adapun Hoax Buster, kata dia, bisa digunakan untuk mengecek apakah sebuah informasi tentang COVID-19 merupakan berita benar atau palsu.
"Kami berkomitmen memberikan informasi yang akurat dan bertanggung jawab kepada masyarakat. Pengetahuan dan perilaku yang benar adalah elemen penting untuk melawan penyebaran penyakit ini," kata Doni.*
Baca juga: BNPB tunggu daerah tetapkan status terkait COVID-19
Baca juga: BNPB: Pemda dapat tentukan status darurat percepat tangani COVID-19
Baca juga: Indonesia berencana pulangkan 60 ABK dari Amerika
Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020