Bojonegoro (ANTARA News) - Tiga korban tewas akibat jebolnya tanggul Situ Gintung, Ciputat, Tangerang, Banten, adalah warga Kelurahan Karangpacar, Kecamatan Kota, Bojonegoro, Jawa Timur.

"Para tetangga dan saudara, seharian kemarin takziah ke rumah Pak Suwito (ayah dari Putut Dwiantoko)," kata kerabat korban musibah Situ Gintung asal Bojonegoro, Suparno (54), di Karangpacar, Sabtu.

Musibah jebolnya tanggul Situ Gintung, diantaranya menewaskan istri Putut bernama Siti, asal Ponorogo dan anaknya yang baru berusia enam bulan serta pembantunya, Darsih (31), asal Tuban, Jawa Timur.

Pagi tadi, Suwito dan keluarganya menuju Ponorogo untuk menghadiri pemakaman istri dan anaknya itu, sementara jenazah pembantunya, Darsih (31), dibawa ke tempat asalnya di Dusun Warang, Kecamatan Soko, Tuban.

Keluarga Suwito mengetahui peristiwa naas itu dari siaran televisi, terutama saat mereka melihat Putut Dwiantoko berada di atas kursi roda sedang membopong mayat anaknya.

"Tadi pagi gambar itu juga ditayangkan lagi di TV," jelas Suparmo.

Putut Dwiantoko selamat karena berhasil menaiki atap rumah, namun Siti, anak dan pembantunya, tak berhasil ia selamatkan.

Darsih, janda tiga anak, mengikuti keluarga Putut Dwiantoko di Tangerang, sekitar enam bulan lalu. Putut bekerja pada Bank BNI, sedangkan istrinya Siti R bekerja sebagai guru dan sudah lama menetap di Tangerang. (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009