Kami imbau penumpang dan calon penumpang bandara agar dapat disiplin mengikuti imbauan ini

Jakarta (ANTARA) - PT Angkasa Pura I (Persero) menerapkan social distancing (menjaga jarak) di area pelayanan publik di bandara dengan menempelkan stiker sebagai panduan jarak.

"Upaya ini merupakan upaya lanjutan Angkasa Pura I dalam menerapkan konsep social distancing di area pelayanan publik untuk meminimalisir potensi penularan COVID-19 di area publik," ujar Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Rabu.

Ia menyampaikan, program itu dilakukan Angkasa Pura I sesuai arahan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo melalui pidatonya terkait penanganan penyebaran dan dampak Virus Corona (Covid-19) di Istana Presiden di Bogor pada Minggu 15 Maret 2020.

Juga Surat Edaran Menteri BUMN terkait penanggulangan penyebaran Covid-19, dan Surat Edaran Direktur Utama Nomor: ED. 15 /KP.10.43.2020/DU tentang Kesiapsiagaan dan Pencegahan Corona Virus Disease (COVID-19) di Lingkungan PT Angkasa Pura I (Persero)

Adapun penempelan stiker panduan jarak satu meter dilakukan di area, pemeriksaan saat masuk ke area check in, setiap security check point, antrean masuk ke dalam lift.

Selain itu, di tempat pemeriksaan boarding pass, antrean di fixbridge dan garbarata, antrean pengambilan bagasi, dan antrean taksi.

Selain itu, disampaikan juga, pada setiap lift diberi label stiker maksimal kapasitas dengan posisi hadap penumpang lift.

Jarak duduk antar orang di area boarding lounge, lanjut dia, juga diatur dengan posisi kursi hadap satu arah dan setiap orang duduk tidak bersebelahan, melainkan satu kursi dikosongkan. Hal ini dilakukan dengan pemberian label stiker petunjuk atau panduan.

"Kami imbau penumpang dan calon penumpang bandara agar dapat disiplin mengikuti imbauan ini agar dapat meminimalisir potensi penularan Virus Corona dan menjaga kenyamanan publik di tengah kondisi pandemi seperti ini," kata Faik Fahmi.

Baca juga: Indef: Kebijakan "social distancing" lebih baik ketimbang "lockdown"
Baca juga: Pendekatan "social distancing" perlu dikedepankan ketimbang "lockdown"

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020