Gorontalo (ANTARA News) - Meski menyatakan bahwa penetapannya sebagai tersangka oleh kejaksaan sarat dengan muatan politik, Gubernur Gorontalo Fadel Muhammad enggan membeberkan siapa dalang dibalik mencuatnya kembali kasus tersebut.
Meski didesak sejumlah wartawan, Ketua DPD I Golkar Gorontalo itu menolak menyebut nama lawan politik yang dianggap ingin menjegalnya maju dalam Pemilu mendatang.
"Saya takut harus mengatakan siapa dalang dibalik pembunuhan karakter terhadap saya belakangan ini. Toh anda-anda juga pasti sudah tahu juga," ungkapnya kepada sejumlah wartawan di Gorontalo, Jumat
Menurut dia, banyak pihak yang mempertanyakan mengapa kasus dana SILPA sebesar 5,4 miliar rupiah pada tahun 2001 itu kembali diungkit pada tahun 2009.
Padahal, lanjutnya, Menteri Dalam Negeri telah menyatakan bahwa uang negara yang dibagikan kepada 45 anggota DPRD masing-masing 120 juta rupiah itu telah dikembalikan, sehingga tak ada kerugian negara dalam kasus itu.
"Mungkin sejak saya diisukan akan mencalonkan diri jadi Wakil Presiden, ada yang tak suka makanya menjegal saya dengan tuduhan yang tak pernah saya lakukan," tambahnya.
Sementara itu, menanggapi pernyataan dari Jusuf Kalla bahwa Partai Golkar yang akan menyediakan bantuan hukum, Fadel mengucapkan terima kasih atas dukungan tersebut.
"Golkar memang mendukung saya sepenuhnya, karena saya dianggap sebagai gubernur dari partai Golkar yang paling berhasil," tukasnya. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009