Kita ada pembangunan pabrik-pabrik NPK. Saat ini yang sedang dibangun di Aceh, kemudian yang baru selesai pembangunannya di Pupuk Sriwijaya Palembang
Jakarta (ANTARA) - PT Pupuk Indonesia (Persero) pada tahun ini fokus untuk mengembangkan dan mengenalkan produk-produk non urea, seperti jenis NPK, selain menjalankan penugasan pemerintah sebagai produsen pupuk bersubsidi nasional.
Kepala Komunikasi Korporat PT Pupuk Indonesia (Persero) Wijaya Laksana menjelaskan perseroan pun menambah kapasitas produksi dengan menambah pabrik NPK, yakni di Aceh melalui anak usaha Pupuk Iskandar Muda dan di Palembang melalui Pupuk Sriwidjaja Palembang.
"Kita ada pembangunan pabrik-pabrik NPK. Saat ini yang sedang dibangun di Aceh, kemudian yang baru selesai pembangunannya di Pupuk Sriwijaya Palembang," kata Wijaya di Jakarta, Rabu.
Wijaya merinci Pabrik NPK milik Pupuk Sriwijaya Palembang memiliki kapasitas 200.000 ton. Pabrik tersebut telah selesai pembangunannya dan dilakukan serah terima pabrik pada Februari 2020.
Kemudian, Pabrik NPK di Aceh yang dibangun oleh Pupuk Iskandar Muda rencananya memiliki kapasitas sebesar 500.000 ton. Hingga Februari 2020, realisasi pembangunan pabrik tersebut mencapai 24,47 persen, dari rencana sebesar 24,40 persen.
"Pabrik di Aceh baru mulai pembangunan sekitar Mei-Juni tahun lalu, rencana selesai di tahun 2021," kata Wijaya.
Wijaya menambahkan bahwa fokus perusahaan selain pada NPK, juga pada produk-produk non urea lainnya, seperti pestisida dan pupuk hayati Ecovert untuk memperbaiki struktur tanah.
"Urea itu kalau melihatnya dunia, sudah banyak sekali atau 'over supply', sehingga pengembangan perusahaan ke depan tidak mungkin ke urea lagi, salah satunya ke NPK," tambah Wijaya.
Seperti diketahui, PT Pupuk Indonesia (Persero) dan sepuluh anak perusahaannya merupakan produsen pupuk terbesar di Asia yang wilayahnya tersebar di pulau Jawa, Sumatera dan Kalimantan.
Baca juga: Cegah COVID-19, Pupuk Indonesia lakukan penyemprotan disinfektan
Baca juga: Pupuk Indonesia siapkan stok pupuk nonsubsidi antisipasi permintaan
Baca juga: Mentan dorong Pupuk Indonesia produksi pupuk untuk komoditas ekspor
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2020