Medan (ANTARA News) - Cuaca tidak menentu yang terjadi dalam beberapa pekan ini di Sumut sangat berisiko pada merebaknya penyakit infeksi saluran pernapasan atas (ISPA). Kepala Dinas Kesehatan Sumut, Chandra Syafei, di Medan, Jumat, mengatakan, penyakit ISPA adalah salah satu penyakit yang banyak diderita masyarakat, dan sebagian besar disebabkan kondisi cuaca yang selalu berubah-ubah dan juga dipengaruhi kondisi lingkungan yang tidak bersih. Sebagian besar dari infeksi saluran pernapasan hanya bersifat ringan seperti batuk pilek dan tidak memerlukan pengobatan dengan antibiotika. ISPA dapat ditularkan melalui air ludah, darah, bersin, udara pernapasan yang mengandung kuman yang terhirup oleh orang sehat kesaluran pernapasannya. Faktor utama penyakit ISPA, selain dari daya tahan tubuh, juga karena kurangnya kesadaran masyarakat akan kebersihan diri dan lingkungannya yakni rajin cuci tangan karena tangan adalah sumber bakteri yang masuk ke dalam tubuh. "Pemberantasannya memerlukan kerjasama semua pihak, yakni peran serta masyarakat terutama ibu-ibu, dokter, para medis dan kader kesehatan untuk menunjang keberhasilan menurunkan angka kesakitan," katanya. Ia mengatakan, agar tidak terkena ISPA, mesyarakat harus selalu menjaga kebersihan, mencuci tangan sebelum makan serta mengkonsumsi makanan dan minuman yang benar-benar bersih. "Untuk anak-anak juga harus diwaspadai dengan kebersihan makanan yang diperoleh dari jajanan. Istirahat cukup dan hindari bepergian jauh yang tidak diperlukan, juga menjadi faktor pencegahan penyakit yang sering menimpa saluran tenggorokan ini," katanya. Menurut dia, ISPA terbagi dalam dua jenis yakni pneumonia dan non pneumonia. Untuk jenis pneumonia jika sudah memasuki tahap yang sangat buruk dan tidak ditangani langsung oleh dokter bisa menyebabkan kematian yang gejalanya dapat ditandai dengan demam tinggi dan sesak nafas. "ISPA bisa menyerang siapa saja tergantung dari daya tahan tubuh. Perilaku hidup bersih dan sehat, serta bagi balita diperhatikan kebersihan lingkungan bisa dikatakan sebagai upaya untuk meminimalisir penyebaran penyakit itu," katanya.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009