Banyumas (ANTARA News) - Kebun binatang yang berada di Lokawisata Baturaden, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, ditutup sejak tiga bulan lalu karena masalah sengketa lahan.

"Kebun binatang tersebut ditutup akibat adanya sengketa lahan, tetapi saat ini kami sedang menunggu proses untuk dibuka kembali," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Lokawisata Baturaden, Sudarto, di Banyumas, Jumat.

Namun, Sudarto tidak menyebutkan siapa pemilik lahan yang sedang bersengketa tersebut.

Ia mengatakan, kebun binatang Baturaden dimiliki pengusaha swasta sehingga penutupannya berdampak pada kunjungan ke lokawisata tersebut.

Menurut dia, kebun binatang tersebut merupakan salah satu daya tarik wisatawan ke Baturaden karena satwa yang dipelihara tergolong unik antara lain kambing berkaki lima dan sapi berkaki tiga.

Untuk sementara, kata dia, satwa-satwa tersebut dititipkan pada Badan Konservasi Satwa di Cilacap.

"Kita berupaya mendirikan kembali kebun binatang dengan manajemen dari pemerintah daerah," katanya.

Sementara itu Kebun Binatang Serulingmas yang dikelola Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Banjarnegara, justru meraih kesuksesan sebagai tempat penangkaran sawa langka.

"Kita pedulu terhadap upaya konservasi sehingga Serulingmas tak hanya sebagai etalase satwa tetapi juga tempat penangkaran," kata Kepala Disbudpar Banjarnegara, Agus Hermawan.

Menurut dia, hingga saat ini Serulingmas mengoleksi lebih dari 100 jenis satwa dengan alokasi anggaran pemeliharaan dari Pemerintah Kabupaten Banjarnegara setiap tahunnya mencapai Rp650 juta.

Bahkan berdasarkan penilaian Persatuan Kebun Binatang Seluruh Indonesia, kata dia, Serulingmas tergolong dalam kategori bagus dalam perawatan dan konservasi satwa.

(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009