Jakarta (ANTARA) - Pemerintah telah memperpanjang status darurat pandemi COVID-19 sampai dengan 29 Mei 2020 dan petugas kesehatan kini menjadi garda terdepan melawan penyakit tersebut, termasuk dokter senior Handoko Gunawan.

Unggahan tentang dokter spesialis paru yang berpraktik di RS Graha Kedoya, Jakarta Barat, itu viral di media sosial karena meski sudah berusia hampir 80 tahun dia tetap ikut dalam tim tenaga medis yang menangani COVID-19, meski sudah ditentang oleh anak-anaknya.

"Boleh tolong bantu juga doakan salah satu dokter yg handle covid, dokter Gunawan ahli paru di Graha Kedoya, usia sdh mendekati 80," demikian tulisan sebuah status dari akun Novia Kusumawardhani di sebuah media sosial pada Selasa.

Baca juga: Dokter: Jarak ideal hindari kontak COVID-19 minimal satu meter

Baca juga: Dokter: isolasi mandiri putus rantai penyebaran COVID-19


dokter, doaku menyertaimu.. Tetaplah sehat !!???? . postingan by Hengky: salah satu dokter yg handle covid dokter Gunawan ahli paru di Graha Kedoya usia sdh mendekati 80. Saat ini beliau terus kerja sampai jam 3 pagi karena dokter yg muda banyak yg takut. Anak anaknya udah saranin jgn ikut terjun krn sudah tua tp katanya kalau dia mati jg gpp ????. Beliau adalah dokter Handoko Gunawan, dokter spesialis penyakit paru di RS Graha Kedoya. Alumni SMAK I. Pengabdiannya luar biasa utk kemanusiaan. MARI KITA BERDOA BERSAMA UTK SANG PEJUANG DOKTER HANDOKO GUNAWAN BIAR SEHAT SELALU DAN PANJANG UMUR ???????? . . #bcl #indonnesianidol #viruscorona

A post shared by ONE TRENDING OFFICIAL (@one_trending) on


Dalam unggahan itu, sang dokter menggunakan alat perlindungan diri lengkap dengan baju hazmat yang biasa digunakan tenaga medis untuk menghadapi pasien COVID-19.

Konten tersebut kemudian viral di beberapa media sosial, membuat banyak warganet membanjiri dr. Handoko Gunawan, Sp.P dengan pujian akan pengabdiannya dan doa agar sang dokter selalu tetap sehat.

Seperti diketahui, COVID-19 lebih mudah menginfeksi orang dengan ketahanan tubuh yang menurun dan orang lanjut usia. Bahkan Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus meminta kepada setiap negara untuk memprioritaskan pasien lansia dan yang memiliki penyakit penyerta dalam penanganan COVID-19.

Sebelumnya, juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19 Achmad Yurianto mengatakan jumlah kasus positif penyakit yang disebabkan virus corona baru itu sudah mencapai 172 orang.

Penambahan kasus positif terbanyak ada di provinsi DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah dan Kepulauan Riau.

Dari 172 kasus tersebut, 5 orang meninggal dunia dan 9 orang dinyatakan sembuh setelah menjalani serangkaian tes untuk mengonfirmasi kondisi mereka dan sudah dipulangkan dari rumah sakit per Selasa (17/3) malam.*

Baca juga: Dokter-paramedis diimbau IDI Kalbar bekerja sesuai SOP dan pakai APD

Baca juga: Kurangi risiko penularan COVID-19 isolasi mandiri harus dilakukan



Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020