Jakarta (ANTARA) - Taiwan meminta dukungan dari negara-negara di dunia, termasuk Indonesia, untuk dapat berpartisipasi sebagai pengamat dalam berbagai pertemuan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di tengah upaya untuk menangani pandemi virus corona jenis baru (Covid-19).
"Taiwan menyerukan kepada Indonesia dan negara-negara lain untuk mendukung Taiwan berpartisipasi sebagai pengamat WHO," demikian disampaikan dalam pernyataan tertulis dari Kantor Ekonomi dan Perdagangan Taiwan (TETO) di Jakarta, Selasa.
Pemerintah Taiwan berpendapat bahwa dalam menghadapi virus corona jenis baru yang mengancam itu, komunitas internasional harus memperkuat kerja sama dan memperkuat sistem pencegahan kesehatan masyarakat global.
"Virus tidak mengenal batas, dan kebutuhan untuk perang global melawan wabah dapat dilihat secara jelas pada kasus wabah virus corona ini," kata pernyataan dari TETO.
Setelah terjadinya epidemi COVID-19, Taiwan sendiri secara berkala terus melaporkan perkembangan kasus di sana.
Selain itu, Taiwan rutin melaporkan kasus yang sudah terkonfirmasi melalui Peraturan Kesehatan Internasional (IHR) kepada kontak jendela (contact window) yang ditunjuk Sekretariat WHO.
WHO mengadakan Forum Penelitian dan Inovasi Global (Global Research and Innovation Forum) pada 11-12 Februari 2020. Sejauh ini Sekretariat WHO hanya setuju dan mengizinkan para ahli dari Taiwan untuk berpartisipasi secara online dengan "status individu".
Virus corona jenis baru (COVID-19) masih terus menyebar, dengan lebih dari 180.000 kasus yang sudah terkonfirmasi di seluruh dunia dan lebih dari 7.000 korban meninggal.
Pemerintah Indonesia telah mengonfirmasi ada 172 kasus positif terinfeksi Covid-19 di Indonesia per Selasa, 17 Maret 2020.
Baca juga: Siswa Taiwan lawan virus corona dengan robot disinfektan
Baca juga: Taiwan nyatakan respon level tertinggi hadapi wabah corona
Baca juga: Taiwan atur pembelian masker di tengah wabah COVID-19
Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2020