"Saya minta Mensos dan Menkes untuk melakukan apa yang bisa dilakukan pemerintah untuk membantu para korban banjir itu," kata Presiden kepada wartawan di Jalan Tol Cikampek Jakarta, Km 62, dalam perjalanan dari Bandung menuju Serang, Jumat siang.
Yudhoyono sebenarnya sedang cuti untuk melakukan kampanye sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat. Namun karena ada musibah ini, Presiden menunda sementara kampanye tersebut dan akan segera mengunjungi lokasi banjir tersebut sebagai Kepala Negara.
Yudhoyono mengatakan pula ia telah berkomunikasi dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Menko Kesra Aburizal Bakri, yang telah berada di lokasi kejadian.
"Saya telah berkomunikasi dengan Wapres dan Menko Kesra yang sekarang telah berada di lokasi kejadian untuk memastikan langkah tanggap darurat," katanya sambil menegaskan proses tanggap darurat telah mulai berlangsung.
Kepala Negara kemudian mengatakan "Atas nama pemerintah, saya mengucapkan bela sungkawa kepada keluarga korban dan semoga arwah para korban diterima di sisi Tuhan YME,".
Presiden menegaskan kunjungannya ke lokasi musibah adalah untuk secara langsung memberikan petunjuk teknis kepada Pemda Tangerang, guna mengatasi dampak negatif banjir bandang akibat jebolnya waduk di kawasan tersebut.
Peristiwa jebolnya Tanggul Situ Gintung pada Jumat (27/3) dini hari sekitar pukul 02.00 WIB menyebabkan daerah pemukiman padat di sebelah utara Danau Gintung menjadi terendam.
Menurut pengakuan warga yang selamat, pada sekitar pukul 04.00 WIB mereka mendengar suara gemuruh dan seakan-akan terjadi gempa bumi.
Ternyata, hal itu disebabkan oleh derasnya aliran air yang menghunjam pemukiman warga akibat jebolnya tanggul tersebut. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009