Brisbane (ANTARA News) - Menteri Pertahanan Australia Joel Fitzgibbon dilanda skandar perjalanan luar negeri gratis ke Beijing dan Shanghai, China, pada 2002 dan 2005, namun PM Kevin Rudd menolak desakan kubu oposisi agar dia memecat Fitzgibbon.

Media Australia melaporkan, Jumat, PM Rudd yang sedang berkunjung ke Amerika Serikat (AS) mengaku kecewa dengan sikap menterinya yang tidak menjelaskan perihal perjalanannya atas biaya pengusaha wanita China, Helen Liu, itu sebelum skandal ini terungkap ke publik.

Perjalanan Menhan Fitzgibbon ke Beijing dan Shanghai ketika posisi kubu Partai Buruh Australia (ALP) di Parlemen Federal masih sebagai oposisi itu didanai oleh sahabat keluarga dan pengusaha wanita Tionghoa, Helen Liu.

PM Rudd seperti dikutip Suratkabar "The Australian", "Sydney Morning Herald", dan Stasiun TV "Channel Seven" menghargai permintaan maaf Fitzgibbon dan tetap meyakini kinerja menteri pertahanannya itu.

Sementara itu, Menhan Fitzgibbon telah mengakui perihal perjalannnya ke Beijing dan Shanghai pada Desember 2002 dan ke Shanghai pada April 2005 atas biaya Liu dan bantuan sejawat bisnisnya.

"Saya gagal menyampaikan masalah perjalanan-perjalanan ini. Itu salah dan karenanya saya minta maaf," katanya.

Menhan Fitzgibbon juga mengungkapkan stelan baju yang dihadiahi Helen Liu kepadanya tahun lalu tapi hadiah itu telah ia kembalikan.

Skandal perjalanan gratis Menhan Fitzgibbon ke China ini dijadikan amunisi oleh kubu oposisi untuk menyerang pemerintah.

Pemimpin Oposisi Malcolm Turnbull seperti dikutip "Sky News" mengatakan publik sudah kehilangan kepercayaan pada Menhan Fitzgibbon dan kementerian pertahanan memerlukan seorang menteri yang dipercaya angkatan bersenjata.

Skandal politik ini mulai menggelinding menjadi wacana publik Australia sejak Kamis (26/3) setelah temuan beberapa "orang dalam" kementerian pertahanan yang memata-matai hubungan Menhan Fitzgibbon dengan Helen Liu diketahui media. (*)

Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2009