Bekasi (ANTARA News) - Ketua DPP Partai Golkar Bidang Hukum Muladi menyatakan, daftar pemilih tetap (DPT) merupakan tanggung jawab
Komisi Pemilihan Umum (KPU), sehingga jika terjadi kesalahan, aparat
Polri diminta untuk tidak segan-segan melakukan pengusutan.
Usai menghadiri kampanye terbuka Partai Golkar Kota Bekasi, Kamis, ia menyatakan bahwa yang mengurus soal Daftar Penduduk Potensi Pemilih (DP4) dan Nomor Induk Kependudukan (NIK) adalah pemerintah.
Namun, katanya, setelah itu tugas melakukan validasi adalah pihak
KPU, sehingga KPU dianggap sebagai pihak yang paling bertanggung jawab
terhadap terjadinya DPT fiktif
"Kalau terjadi tindak pidana atau pemalsuan DPT fiktif dan
sebagainya, Polri kita minta untuk melakukan penegakan hukum yang
jelas," katanya.
Selama beberapa pekan terakhir ini muncul isu bahwa telah terjadi
ketidakberesan DPT di berbagai daerah antara lain adanya sejumlah
orang yang beberapa kali terdaftar dalam DPT.
Meski menuding kesalahan DPT merupakan tanggung jawab pihak KPU,
namun Muladi berharap partisipasi masyarakat untuk turut serta
mengawasi jalannya pelaksanaan Pemilu 9 April 2009 berjalan maksimal.
"Pada waktu pemilu nanti, semua masyarakat harus mengawasi dengan
ketat, dan sudah semestinya semua pihak harus berbuat yang terbaik
dengan tujuan bahwa proses demokrasi Pemilu harus berjalan secara
langsung, umum, bebas dan rahasia (LUBER)," katanya.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009