Untuk IHSG hari ini sentimen dominannya dari dalam negeri yaitu terus bertambahnya orang yang terinfeksi COVID-19
Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa, kembali anjlok seiring meningkatnya jumlah kasus COVID-19 di Tanah Air.
IHSG ditutup melemah 233,91 poin atau 4,99 persen ke posisi 4.456,75. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 48,29 poin atau 6,6 persen menjadi 683,66.
"Untuk IHSG hari ini sentimen dominannya dari dalam negeri yaitu terus bertambahnya orang yang terinfeksi COVID-19, dimana per hari ini menjadi 172 dari sebelumnya 134," kata analis saham dari Indopremier Sekuritas, Mino di Jakarta, Selasa.
Dibuka melemah, IHSG terus berada di teritori negatif hingga penutupan perdagangan saham. Pada pukul 15.02 waktu JATS bahkan sempat terjadi pembekuan perdagangan saham sementara karena IHSG terkoreksi lima persen.
Secara sektoral, seluruh sektor terkoreksi dimana sektor industri dasar turun paling dalam yaitu minus 5,9 persen, diikuti sektor infrastruktur dan sektor manufaktur masing-masing minus 5,87 persen dan minus 5,7 persen.
Penutupan IHSG diiringi aksi jual saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah jual bersih asing atau net foreign sell sebesar Rp1,01 triliun.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 391.507 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 5,07 miliar lembar saham senilai Rp7,03 triliun. Sebanyak 68 saham naik, 357 saham menurun, dan 91 saham tidak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia pada sore ini, antara lain indeks Nikkei menguat 9,5 poin atau 0,06 persen ke 17.011,5, indeks Hang Seng melemah 200,1 poin atau 0,87 persen ke 23.263,7, dan indeks Straits Times melemah 35,86 poin atau 1,44 persen ke 2.459,91.
Baca juga: IHSG turun lima persen, perdagangan saham dibekukan sementara
Baca juga: IHSG masih terkoreksi seiring penurunan bursa saham global
Baca juga: OJK jelaskan pelaksanaan "buyback" saham emiten
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020