Jakarta (ANTARA) - Ganda putra Indonesia Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan memiliki sejumlah cara untuk mengatasi rasa bosan yang mulai melanda mereka selama menjalani masa isolasi di Pelatnas PBSI yang berlokasi di daerah Cipayung, Jakarta Timur.
Seperti diketahui, berdasarkan surat edaran Nomor 158/0.5/III/2020 yang diterbitkan PP PBSI pada Selasa (17/3) perihal Peraturan Pencegahan COVID-19, seluruh tim All England 2020 diminta melakukan isolasi mandiri hingga 30 Maret 2020.
Selama masa isolasi, kondisi seluruh tim akan terus dipantau oleh tim dokter PBSI yang bertugas. Peraturan itu pun berlaku bagi pasangan berjuluk The Daddies yang baru tiba di Jakarta pada Minggu (15/3) malam itu.
Baca juga: Sepulang dari All England, tim Indonesia jalani karantina 14 hari
“Baru dua malam di sini (asrama pelatnas) dan sudah ada rasa bosan. Tapi mau bagaimana lagi, ini demi keselamatan. Lagi pula di rumah ada anak-anak saya, jadi lebih baik saya di sini dulu,” kata Hendra seperti dikutip dari laman resmi PBSI, Selasa.
Walaupun terasa membosankan, Hendra tetap patuh menjalani masa isolasi tersebut. Dia melakukan sejumlah kegiatan untuk mengatasi rasa bosannya, namun tetap sesuai dengan aturan yang berlaku.
“Kerjaan saya setiap hari selama karantina itu makan, tidur, nonton film, bermain game dan diulangi lagi semuanya dari awal. Makanan juga diantar dari kantin ke kamar. Kami tidak makan di ruang makan karena harus menjaga jarak aman,” ujar Hendra.
Senada dengan Hendra, Ahsan juga merasakan hal yang sama. Untuk sementara waktu, dia pun harus menahan rasa rindu kepada keluarganya dan hanya berkomunikasi melalui video call.
Baca juga: Hendra/Ahsan dihentikan Endo Watanabe di perempat final
“Di sini rasanya waktu berjalan lambat sekali. Sementara ini kegiatan saya cuma istirahat, makan dan tidur karena masih jet lag. Saya merasa seperti anak asrama saja,” tutur Ahsan.
Dia juga menceritakan bahwa selama menjalani masa isolasi di pelatnas, seluruh atlet diminta untuk menghindari kontak fisik dengan atlet lain, baik sesama atlet All England maupun atlet lainnya.
“Selama masa isolasi ini, kami tidak boleh banyak kontak fisik sesama atlet. Kami paling hanya bertemu di ruang tengah asrama. Kalau kontak sesama atlet juga harus dijaga jaraknya minimal satu meter,” ungkap Ahsan.
Baik Hendra maupun Ahsan berharap pandemi COVID-19 segera berakhir, karena berdampak terhadap sejumlah turnamen yang terpaksa dibatalkan, di antaranya Swiss Open, India Open, Malaysia Open dan Singapore Open. Bahkan, Olimpiade Tokyo 2020 juga terancam ditunda.
“Semoga pandemi ini cepat berakhir. Sekarang saya tidak mau memikirkan soal Olimpiade, yang penting sehat saja dulu,” tutup Hendra.
Baca juga: BWF tangguhkan seluruh turnamen bulu tangkis hingga 12 April
Pewarta: Rr. Cornea Khairany
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2020