Bandarlampung (ANTARA News) - Produksi sendiri yang tidak mencukupi konsumsi lokal, provinsi Lampung mengimpor sedikitnya 9.447 ton kedelai dalam dua bulan pertama 2009 dengan nilai 4,2 juta dolar AS.
Khusus Februari 2009, impor kedelai Lampung tercatat 6.683 ton senilai 3,02 juta dolar AS, kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Provinsi Lampung Agus Salim, Kamis.
Menurut Agus, kedelai impor ini sebagian besar untuk memenuhi kekurangan bahan baku industri di daerah itu, selain untuk memenuhi konsumsi masyarakat.
Kedelai masuk dalam kelompok komoditas barang penolong industri yang diimpor Lampung bersama 27 jenis komoditas lainnya di antaranya sapi bibit, pakan ternak, krim kopi, karung goni, kacang tanah, perekat dan aspal curah.
Data pada Dinas Perindag Provinsi Lampung menunjukkan, selama 2008, Lampung mengimpor kedelai dari Amerika Serikat dan Singapura sebanyak 67.859 ton senilai 42,93 juta dolar AS.
Sebenarnya petani petani Lampung juga menanam kedelai sebagai bagian dari tanaman palawija, namun produksinya masih jauh dari mencukupi sehingga harus mengimpor.
Selama 2008, Lampung hanya mampu memproduksi 4.552 ton, padahal total konsumsi penduduk sebanyak 127.692,39 ton, sehingga kekurangan 123.140,39 ton. (*)
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009