Denpasar (ANTARA News) - Bali yang berpenduduk sekitar 3,5 juta jiwa, ditambah puluhan ribu wisatawan, Kamis berubah sunyi dan hening saat umat Hindu melaksanakan Tapa Brata Penyepian menyambut Tahun Baru Saka 1931.

Kota Denpasar yang sehari-hari macetan lalu lintas, berubah sangat lengang dan sunyi senyap, menyusul introspeksi diri warga Bali dalam kesunyian selama 24 jam sejak pukul 06.00 pagi.

Tapa Brata Penyepian meliputi amati karya (tidak bekerja dan aktivitas lainnya), amati geni (tidak menyalakan api), amati Lelungan (tidak bepergian) dan amati Lelanguan (tidak mengumbar hawa nafsu, tanpa hiburan/bersenang-senang).

Di sejumlah sudut kota Denpasar dan banyak desa atau perkampungan terdekat hanya suara alam kicauan burung dan suara satwa atau pepohonan yang terdengar.

Warga kompleks Perumnas Monang-Maning Denpasar, kawasan perumahan berpenghuni sekitar 2.500 kepala keluarga berasal dari berbagai etnis di Nusantara, ikut menyepi guna menghormati Hari Suci Nyepi.

Hanya beberapa pecalang (petugas keamanan desa adat) yang berjaga di ujung gang dan perempatan jalan.

Wisatawan mancanegara terlihat ikut melaksanakan tapa brata penyepian, sedangkan lainnya diperkenankan melakukan aktivitas hanya dalam kawasan hotel tempatnya menginap.

Pantai Kuta yang setiap hari diramaikan turis-turis berjemur, berubah senyap.

Semenara itu, bandara internasional Ngurah Rai yang sehari-hari melayani lebih dari 170 pesawat berbadan lebar, ditutup kesebelas kalinya, bersama dengan empat pelabuhan laut di Bali.

Bandara Ngurah Rai ditutup selama 24 jam untuk semua jenis penerbangan, baik domestik maupun internasional di mana seperti tahun sebelumnya, penerbangan domestik dengan tujuan akhir dan keberangkatan Bandara Ngurah Rai ditiadakan.

Namun, penerbangan transit masih diizinkan, itupun dilarang mengangkut penumpang dengan tujuan dan berangkat dari Denpasar, kecuali penumpang transit yang sudah ada di bandara.

Ketentuan sama berlaku untuk penerbangan internasional, sedangkan penerbangan lintas "technical landing" dan "emergency landing" dipertahankan dengan syarat awak pesawat dan penumpang harus tetap berada di wilayah Bandara Ngurah Rai.

Bali menetapkan, selama HariNyepi tidak ada pemberiaan keistimewaan bagi siapa pun untuk berkendara, kecuali warga yang mesti berobat ke rumah sakit. (*)

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009