Lausanne, Swiss (ANTARA) - Organisasi Kesehatan Dunia akan mulai melakukan uji virus corona di kawasan Suriah barat laut yang dikuasai pemberontak, kata kepala regional badan PBB itu, Senin (16/3).
Dr. Rick Brennan, direktur kedaruratan regional, mengatakan ia "sangat khawatir" soal penyebaran wabah corona di kawasan tersebut, yang sistem kesehatannya hancur akibat perang saudara yang telah berlangsung lama.
Di wilayah Suriah yang diduduki pemberontak, hanya sekitar setengah dari fasilitas medis yang masih berfungsi. Hampir setengah juta orang, yang baru-baru ini terpaksa mengungsi, tinggal di rumah darurat atau kamp-kamp pengungsi yang penuh sesak.
Pemerintah Suriah sudah mulai melakukan pengujian corona di berbagai daerah di seluruh negara itu, meskipun belum melaporkan ada kasus ke WHO. Di utara, Turki mencatat kasus pertama infeksi corona minggu lalu dan Irak memiliki setidaknya 93 kasus yang sudah dipastikan.
Lebih jauh ke timur, Iran tercatat memiliki jumlah kasus tertinggi ketiga setelah China dan Italia.
Menurut data WHO, di Iran sudah hampir 13.000 orang dipastikan tertular COVID-19.
Sumber: Reuters
Baca juga: Prancis kerahkan 100.000 polisi untuk terapkan "lockdown"
Baca juga: PM Irlandia perkirakan akhir Maret alami 15.000 kasus corona
Penerjemah: Tia Mutiasari
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2020