Tim yang terdiri dari lima mahasiswa tingkat sarjana (S1) tersebut mengusung hasil inovasi produk pangan berupa mi instan dari jagung yang baik dikonsumsi oleh wanita hamil karena banyak mengandung protein dan zat besi.
"Ajang ini merupakan kompetisi inovasi pengembangan produk ataupun proses pangan yang diikuti oleh berbagai tingkatan strata mahasiswa, mulai dari program sarjana hingga doktoral," kata salah seorang anggota tim, Galih Nugroho.
Selain Galih Nugroho, anggota tim lain adalah Ari Try Purbayanto, Riza Aris Apriady, Catherine Haryasyah, dan Kamalita Pertiwi. Kelimanya adalah mahasiswa Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian IPB.
Seluruh tim, kata Galih, diseleksi berdasarkan hasil tulisan ringkasan inovasi produk dan proses yang dibuat. "Tim kami telah melalui seleksi ketat melalui proposal yang diajukan, dengan `reviewer` (penilai) yang berasal dari kalangan industri, akademisi, badan pemerintah, dan lembaga internasional di bidang pangan dari Amerika Serikat," ujarnya.
Proposal yang diajukan tim tersebut berjudul Healthy Instant Noodle from Corn with High Protein and Rich Iron for Pregnant Women to Prevent Lost Generation in Southeast Asia.
Keberhasilan tim dari IPB tersebut telah menyisihkan proposal lainnya yang berasal dari Cina, Meksiko, Afrika Selatan, Italia, Belanda, Kolumbia, Lebanon, maupun tim lain dari Indonesia.
Dari hasil seleksi, tim yang dinyatakan lolos adalah tiga tim dari Amerika Serikat dan tiga tim dari negara lain selain AS, termasuk diantaranya tim IPB.
Selanjutnya finalis diharuskan mengirimkan makalah lengkap pengembangan produk dan prosesnya, untuk kemudian dipresentasikan langsung di hadapan dewan juri dengan membawa contoh produk.
Kompetisi ini adalah bagian dari agenda tahunan Institute of Food Technologists (IFT Annual Meeting and Food Expo yang tahun ini diselenggarakan di kota Anaheim, California, Amerika Serikat pada tanggal 6-9 Juni 2009.
***5***
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009