Seperti dilaporkan AFP, Presiden AS juga menolak seruan China untuk sebuah mata uang global baru sebagai sebuah alternatif terhadap dolar.
Dia mengatakan, para investor mempertimbangkan Amerika Serikat "ekonomi terkuat di dunia dengan sistem politik paling stabil di dunia."
Gubernur Bank Sentral China (PBoC) Zhou Xiaochuan telah menyerukan untuk sebuah penggantian dolar, yang dipasang sebagai cadangan devisa setelah Perang Dunia II, dengan sebuah standar berbeda yang diterapkan Dana Moneter Internasional (IMF).
"Sejauh percaya pada ekonomi AS atau dolar, Saya hanya akan menyampaikan bahwa dolar sekarang ini kuat luar biasa," kata Obama dalam sebuah konferensi pers di Gedung Putih.
Dia mengatakan meski Amerika Serikat "sedang melewati sebuah situasi sulit" itu masih menikmati "banyak kepercayaan" dari para investor.
"Saya tidak yakin ada keperluan untuk sebuah mata uang global," kata dia.
Zhou mengusulkan "Special Drawing Rights" (SDR) IMF, suatu "keranjang" mata uang yang terdiri dari dolar, euro, sterling dan yen, dapat melayani sebagai sebuah "super-sovereign reserve currency", dan mengatakan itu tidak akan mudah terpengaruh oleh kebijakan negara individual.
China adalah kreditor terbesar kepada Amerika Serikat, pemegang utama dari Obligasi Negara AS (US Treasury Bonds) senilai 739,6 miliar dolar AS pada Januari, menurut data AS. China juga pemegang terbesar dolar AS sebagai cadangan devisanya, lebih dari satu triliun dolar AS.(*)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009
Amerika pny utang banyak sama China. Biasanya peminjam takut sama yang meminjamkan, tapi kalau jumlahnya gede, biasanya yang meminjamkan takut kepada si peminjam, takut gak di bayar.
Kalau ganti mata uang, cadangan China dalam US$ 1 triliun, serta merte jadi kertas tak bernilai, bisa untuk bungkus ikan asin.
Dua negara ini sekarang saling ketergantungan di bidang ekonomi