Kuala Lumpur (ANTARA News) - Pemimpin oposisi Anwar Ibrahim mengatakan, Malaysia kini telah kembali ke zaman "kuku besi" terkait dengan pembubaran massa saat mendengarkan ceremahnya di Taman Ria, Sungai Petani, Kedah, Senin malam, oleh polisi dengan menembakan gas air mata. Selain itu, Anwar juga mengutuk pembredelan atau pencabutan sementara dua koran oposisi yakni Suara Keadilan dan Harakah selama tiga bulan oleh kementerian dalam negeri Malaysia, sejak Senin malam (23/3), demikian Malaysiakini.com dan keterangan pers, PKR (Partai Keadilan Rakyat), Selasa. Dengan tegas, Anwar mengatakan pencabutan ijin penerbitan Suara Keadilan dan Harakah serta pembubaran ceramahnya dengan gas air mata merupakan tanda-tanda Malaysia akan kembali kepada era kuku besi. Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan rencana suksesi kepemimpinan di Malaysia dari PM Abdullah Badawi kepada Najib Tun Razak melalui musyawarah nasional UMNO, 24-28 Maret 2009 di Kuala Lumpur. Menurut mantan wakil PM Malaysia itu, pembubaran massa yang mendengarkan ceramahnya dilakukan polisi dengan menembakan gas air mata ke arah massa tanpa dilakukan peringatan terlebih dahulu. Sebanyak 31 orang yang hadir pada ceramah umum itu ditahan polisi di antaranya senator Zamri Yusof, dan pengawal khusus mennteri besar (gubernur) Kedah, Mohd Ismadi Abd Kadir, namun semuanya sudah dibebaskan, Selasa pagi setelah dimintai keterangan.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009