Sidoarjo (ANTARA News) - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sidoarjo, Arly Fauzi, membuat sayembara yang berbunyi "bagi siapa saja yang bisa melaporkan kasus politik uang akan mendapatkan hadiah uang sebesar Rp15 juta". Sayembara tersebut ditujukan bagi seluruh masyarkat, baik yang berdomisili di Sidoarjo atau bukan. "Asalkan mau melaporkan dan membuktikan adanya kasus politik uang kepada Panitia Pengawas Sidoarjo akan kami beri hadiah," katanya saat dikonfirmasi di Sidoarjo, Jatim, Selasa. Namun demikian, dirinya membatasi lokasi dilakukannya politik uang ini, yaitu yang dilakukan para calon legislatif di daerah pemilihan I (Sidoarjo-Candi) dan daerah pemilihan II (Porong-Jabon-Tanggulangin-Krembung) saja. "Ini sebagai langkah preventif, untuk meningkatkan kualitas demokrasi, serta menghindari terjadinya gejolak politik di masyarakat," katanya. Ia mengemukakan, langkah yang dilakukan kali ini sebagai bentuk tanggung jawab moral pada wilayah politiknya. Dirinya menginginkan wilayahnya aman dan tentram. Dia menceritakan, ada laporan satu keluarga bertengkar, gara-gara lain dukungan dan imbalan yang diberikan. "Suami isteri tersebut saling mengklaim calon legislatif yang didukungnya yang harus dipilih," kata pria yang juga berstatus terdakwa kasus korupsi DPRD Sidoarjo periode tahun 1999-2004 sebesar Rp21,4 miliar ini. Sekali lagi, caleg dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Sidoarjo itu mengatakan, sayembara ini berlaku secara umum. Siapapun yang menemukan pelanggaran itu diperbolehkan melapor. "Untuk keakuratan data pelanggaran dan bukti-bukti yang kuat, akan saya beri imbalan Rp5 juta. Jika dalam persidangan menang (terbukti) saya tambah senilai Rp10 juta lagi," katanya. Sebelumnya, kasus politik uang ini juga menimpa salah satu caleg asal PKB nomor urut 5 untuk DPRD Sidoarjo, Mahmudatul Fatchiyah yang akhirnya diputus bebas oleh Pengadilan Negeri Surabaya. Mahmudah didakwa atas kasus pelanggaran pemilu, dengan membagi-bagikan beras kepada sejumlah warga di salah satu musala di Desa Gempol Sampurno, Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009