Kuwait (ANTARA News) - Agen tenaga kerja asing Kuwait berjanji dalam sebulanmasalah TKI di KBRI akan selesai jika diberi kesempatanmenyelesaikannya melalui Crisis Center yang dikelola tiga organisasiperusahaan jasa TKI di Indonesia, yakni Apjati, Himsataki dan Idea.

AbdulWahab Al-Atwan di Kuwait City, Senin, mengatakan dia ingin bertemudengan Dubes RI Faisal Ismail untuk menyampaikan janjinya tersebut.Hanya saja dia meminta agar dalam pertemuan itu tidak dilibatkan salahsatu pejabat di KBRI tersebut.

Alasannya, dia tidak mempercayaioknum pejabat itu. "Dia bukan pejabat KBRI. Dia pegawai Ashkanani yangbekerja di KBRI Kuwait," kata Wahab. Pada 15 Februari 2009 KBRImenunjuk Kuwait Union of Domestic Labor Offices (KUDLO) yang dimotorioleh Ashkanani sebagai pelaksana perlindungan semua TKW bermasalah dinegara teluk itu.

Tidak hanya itu, KBRI Kuwait juga memberi hakmonopoli pengajuan perjanjian kerja (PK) dari KUDLO. Artinya, KBRIhanya menerima pengajuan PK yang diusulkan melalui KUDLO. Dampaknya,1.900 TKW di penampungan di perusahaan jasa TKI (PJTKI) di Indonesiaterkatung-katung tidak bisa berangkat ke Kuwait.

Wahabmengatakan, jika Crisis Center diberi kesempatan dan didukung olehperusahaannya dan perusahaan agen TKA lainnya, di luar Ashkanani makadia optimis persoalan 339 TKI di KBRI Kuwait akan selesai dan bisadipulangkan ke tanah air dalam satu bulan.

"Saya berjanji hanya dalam satu bulan semua mereka (TKW bermasalah) akan pulang ke Indonesia," kata Wahab.

Hanyasaja dia mengingatkan, pada sejumlah kasus yang harus melaluipengadilan (mahkamah) Kuwait dibutuhkan waktu lama, hingga kasus itumendapatkan keputusan.

"Pada kasus yang hanya membutuhkanpaspor, masalah kecil lainnya, seperti gaji yang tidak dibayar, makaakan kita selesaikan," kata Wahab.

Mereka yang bermasalah kecilitu yang cukup banyak di penampungan KBRI Kuwait. Sebagian dari merekaada yang sudah menerima surat perjalanan laksana paspor (SPLP) tetapihingga saat ini belum juga bisa kembali ke tanah air.

Sebagianlainnya, sudah melakukan sidik jari di kepolisian Kuwait 2-3 bulanlalu, tetapi tetap saja tidak bisa kembali ke tanah air.

Padapertemuan 339 TKW bermasalah di musholla KBRI Kuwait dengan Wakil KetuaUmum Asosiasi Perusahaan Jasa TKI (Apjati) Rusjdi Basalamah, KetuaHimpunan Pengusaha Jasa TKI (Himsataki) Yunus M Yamani, Ketua BidangOrganisasi Indonesia Employment Agencies Asociation (Idea) Aminullahterungkap bahwa sebagian besar TKI bermasalah diageni oleh Ashkanani.

Meskipunpada Sabtu (21/3) petugas Ashkanani sudah mengungsikan 76 TKW dari KBRItetapi ternyata puluhan lainnya yang tersisa adalah TKW yang disalurkanagen TKA Ashkanani. Ketika ditanya, ratusan TKI meminta agar KBRImenutup (memasukkan dalam daftar hitam, blacklist) agen Ashkanani.

Alasannya, para-TKW tidak bisa kembali ke tanah air karena harus menunggu proses melalui KUDLO yang dinilai berlarut-larut.

Wahabmengatakan, bagaimana Ashkanani bisa menyelesaikan kasus TKW lainnya,jika menyelesaikan kasus TKW-nya di KBRI saat ini saja tidak bisa. Diamenyatakan saat ini lebih dari 50 persen TKI bermasalah adalah TKW yangdisalurkan Ashkanani.

Ketika dikonfirmasi tentang tuduhan bahwaagen TKA Kuwait selama ini tidak mau menyelesaikan masalah TKW di KBRI,lalu di saat KBRI menunjuk Ashkanani menyelesaikan masalah TKW barumenyatakan itikad baiknya, Wahab mengatakan tuduhan itu bohong.

"Jikakami tidak menyelesaikan masalah TKW di KBRI maka jumlahnya tidaksebanyak saat ini. Sebelumnya kami mampu memulangkan 5-7 TKW bermasalahsetiap hari, tetapi kini tidak bisa karena harus melalui Ashkanani,"katanya.

Setiap hari KBRI menerima rata-rata 10 TKW bermasalah.Mereka datang dengan berbagai persoalan, diantaranya gaji tidakdibayar, diperkosa, mendapat pelecehan seksual, disiksa, termasukdihamili keluarga majikan.

Saat ini KBRI menampung empat anakkecil usia sekitar satu tahun hasil hubungan TKW dengan keluargamajikan atau dengan orang di luar keluarga majikan.

Dijelaskannya,sebelum KBRI menjalin kerja sama dengan Ashkanani, dirinya menempatkantiga agen lokal (Indonesia) untuk menangani TKW bermasalah. "Kami jugamengontrak tiga pengacara untuk menyelesaikan masalah TKW di mahkamah,"kata Wahab.

Di sisi lain dia mempertanyakan apa alasannya KBRImenjalin kerja sama dengan Ashkanani dan memberi hak monopoli dalampengurusan PK. "Jika alasannya untuk melindungi TKW, maka alasan itutidak masuk akal, karena justeru lebih 50 persen TKW bermasalah di KBRIberasal dari Ashkanani," katanya.

Dia memperkirakan adakesepakatan-kesepakatan tertentu yang melibatkan oknum pejabat di KBRIsehingga 30 agen TKA Kuwait lainnya disingkirkan.

"Oleh karena itu saya hanya ingin berbicara dengan Dubes Faisal Ismail tanpa didampingi oknum tersebut," kata Wahab.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009