Sidon, Lebanon (ANTARA News/Reuters) - Ledakan bom menewaskan seorangpejabat senior gerakan Fatah Palestina dan empat orang lain di Lebanonselatan, Senin, kata beberapa sumber keamanan.

Kamal Medhat,deputi pemimpin Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) di Lebanon, tewasbersama rekan-rekannya dalam ledakan itu, yang terjadi di sebuah jalandi dekat kamp pengungsi Mieh Mieh di luar kota Sidon, Lebanon selatan.

Serangan bom yang disembunyikan di bawah tutup lubang selokan itumenghempaskan satu mobil keluar dari jalan ke kebun buah terdekat.Sebuah mobil lain terjeblos ke dalam lubang yang tampaknya timbulakibat ledakan tersebut.

Presiden Palestina Mahmoud Abbasmengutuk pembunuhan Medhat itu sebagai aksi terorisme. Hamas jugamengutuk serangan tersebut.

Medhat sedang mendampingi wakilPLO Lebanon Abbas Zaki, yang tidak terluka dalam ledakan tersebut,mengunjungi kamp Mieh Mieh. Di Lebanon terdapat 12 kamp pengungsiPalestina yang menampung lebih dari 200.000 pengungsi yang terdaftar.

Kedua pejabat Palestina itu menghadiri pertemuan untuk mendamaikankeluarga-keluarga yang berselisih di kamp pengungsi tersebut.

Beberapa sumber Palestina di Lebanon mengungkapkan bahwa Medhatterlibat dalam pergolakan kekuasaan internal gerakan Fatah, sementarapejabat tinggi Hamas Osama Hamdan mengatakan ia memainkan "peranansangat besar" dalam meredakan ketegangan di antara kelmpok-kelompokPalestina di Lebanon.

Hamdan, yang menyebut Medhat sebagaisyuhada, mengatakan kepada televisi Hizbullah al-Manar bahwa mustahilmengatakan siapa dalang serangan tersebut namun pelakunya melayanikepentingan Israel.

Kedaan sangat tegang di kamp Mieh Miehdan kamp pengungsi Palestina yang berdekatan, Ain al-Hilweh, tempatFatah dan sejumlah kelompok Islamis bersaing memperebutkan pengaruh.

Dua orang, termasuk seorang aktivis Fatah, tewas Sabtu dalamtembak-menembak di kamp Mieh Mieh. Bentrokan itu disebabkan olehperselisihan keluarga.

Ketegangan di antara kelompok-kelompokPalestina tetap menimbulkan risiko tinggi bagi stabilitas di Lebanon,yang telah menderita akibat serangkaian pembunuhan, perang denganIsrael dan krisis politik internal yang melumpuhkan dalam beberapatahun ini.

Lebanon dijadwalkan melaksanakan pemilihan umum parlemen pada 7 Juni.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009