Jakarta (ANTARA News) - Tim Investigasi PSSI mulai bekerja dengan bertolak ke Bontang pada Senin (23/3) siang, untuk selama sepekan mengusut kasus kematian pemain PKT Bontang, Jumadi Abdi.

"Soal tim baru berangkat hari Senin ini, karena berbagai hal harus disiapkan untuk melakukan pengusutan. Bukan saja aspek pertandingan yang kita gali keterangannya. Aspek pelaksanaan persiapan non teknis selama pertandingan berjalan, juga kita investigasi," kata Ketua Umum PSSI, Nurdin Halid kepada wartawan di Jakarta, Senin.

Menurut Nurdin, tim investigasi mengusut kasus ini dengan memeriksa seluruh pihak yang terkait dengan kematian Jumadi. Mulai dari perangkat pertandingan, panpel, klub, pemain, hingga pihak rumah sakit.

Berita sebelumnya, Jumadi menghembuskan nafas terakhir di RS PKT Bontang, Minggu, 15 Maret 2009.

Mantan kapten Persiba Balikpapan itu terpaksa dilarikan ke rumah sakit setelah berbenturan dengan pemain Persela, Deny Tarkas Lamongan dalam duel di Stadion Mulawarman, Bontang, Sabtu, 7 Maret lalu. Jumadi sempat menjalani operasi usus pada Selasa (10/3), karena menurut hasil diagnosa dokter, usus halus Jumadi bocor.

Namun setelah operasi, Jumadi justru tidak sadarkan diri sampai akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya, pada Minggu (15/3) lalu.

"Akibat dari kasus ini sangat besar. Kami berharap, agar kasus ini tidak akan terulang lagi di waktu yang akan datang," kata Nurdin.

Ia mengatakan, mungkin saja, aturan soal keterangan medis masing-masing personel tim, akan lebih dipertegas lagi. Misalnya, sebelum bertanding, tiap-tiap pemain, harus lolos standar layak bertanding berdasarkan ketentuan medis.

"Bisa saja nanti, kita akan bakukan menjadi sebuah aturan yang tetap dalam sebuah kompetisi," katanya.

"Makanya, kami mengumpulkan bukti dan keterangan, apakah terjadi kesalahan dalam kejadian ini, sehingga menyebabkan hilangnya nyawa seseorang. Tentunya, koridor penyelesaian kasus ini dalam wilayah dan wewenang PSSI," katanya.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009