Jakarta (ANTARA News) - Presiden Organisasi Kantor Berita Asia Pasifik (OANA) yang juga Direktur Utama Perum LKBN ANTARA Dr Ahmad Mukhlis Yusuf mengharapkan Kantor Berita China, Xinhua, memainkan peran kepemimpinan di organisasi itu.

"Kami mengharapkan Xinhua mengambil peran terdepan di OANA," kata Mukhlis dalam pertemuan dengan Wakil Presiden Xinhua Liu Yeu di Jakarta, Senin.

Mukhlis yang didampingi Direktur Pemberitaan LKBN ANTARA M. Saiful Hadi juga menyinggung pertemuan Dewan Eksekutif OANA di Baku, Azerbaijan, baru-baru ini, yang mendorong anggota OANA untuk mempertukarkan berita-berita mereka melalui saluran lamannya di internet.

Menurut dia, sebagian besar anggota OANA telah memanfaatkan saluran itu dengan mengisi berita teks dan foto yang berisi informasi tentang peristiwa-peristiwa di masing-masing anggota.

OANA yang berdiri pada 22 Desember 1961 di Bangkok dan beranggota 41 kantor berita dari 33 negara di Kawasan Asia dan Pasifik juga akan melakukan pertukaran berita "audio-visual" untuk internet pada masa depan.

Ia juga menyatakan dukungannya jika Xinhua mencalonkan diri menjadi Presiden OANA pada sidang umumnya tahun 2010 atau setelah itu dan menjadi tuan rumah pertemuan OANA yang bekerjasama dengan UNEP tentang lingkungan hidup.

Dalam pertemuan itu, Saiful Hadi mengusulkan pertukaran wartawan dan fotografer dari kedua kantor berita.

"Indonesia yang berpenduduk mayoritas beragama Islam akan tertarik dengan perkembangan Muslim di China dan warga China mungkin tertarik dengan perkembangan warga Indonesia keturunan Tionghoa yang sudah tiga generasi di Kalimantan Barat, misalnya," kata Saiful Hadi.

Dia mengatakan, wartawan dan fotografer kedua kantor berita dapat melakukan kegiatan jurnalistik untuk meningkatkan kerjasama dwi pihak.

Saiful Hadi juga mengatakan, ANTARA dapat menjadi "etalase" bagi produk-produk Xinhua karena Indonesia akan memiliki sebuah stasiun televisi berbahasa Mandarin.

Wakil Presiden Kantor Berita China, Xinhua, Liu Yeu menyambuat baik tawaran-tawaran ANTARA dengan menyatakan niatnya untuk memperluas dan memperdalam kerjasama pada masa mendatang melebihi apa yang telah dilakukan saat ini.

"Kedua kantor berita ini yang memiliki pengaruh besar di negara masing-masing telah menjalin kerjasama sejak tahun 1957 dengan melakukan pertukaran berita," kata Liu yang disertai rombongan, antara lain, Kepala Biro Xinhua Jakarta Zhao Jinchuan.

Ia mengatakan, dirinya akan menyampaikan tawaran-tawaran tersebut kepada pimpinan Xinhua untuk diambil keputusan. "Kita akan bahas lebih lanjut pada September nanti," kata Liu.

Pada September nanti, Xinhua akan menjadi tuan rumah "World Media Summit 2009" di Beijing.

Mukhlis menyatakan kesediaanya untuk menghadiri pertemuan itu yang juga akan diikuti pemimpin media terkenal di dunia.

Dalam kesempatan itu, Mukhlis dan Liu secara bergantian menyampaikan perkembangan terkini masing-masing kantor berita di tengah kemajuan teknologi informasi. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009