Brisbane (ANTARA News) - Film fenomenal "Laskar Pelangi" yang telah ditonton jutaan orang di Indonesia akan ditayangkan di depan para guru, siswa dan mahasiswa Australia serta masyarakat Indonesia di Bioskop Darwin, Australia Utara, pada 15 April pukul 11.00 waktu setempat.
"Konsulat RI Darwin telah memesan gedung bioskop untuk acara ini. Kita juga mengundang para pelajar dari beberapa sekolah seperti `Darwin High School dan Middle School` (SMP/SMP Darwin), Kormilda College, dan SMA St.John," kata Sekretaris II Fungsi Pensosbud Konsulat RI Darwin, Arvinanto Soeriaatmadja.
Kepada ANTARA News yang menghubunginya dari Brisbane, Senin, ia mengatakan, pihaknya juga mengundang mahasiswa dan akademisi Universitas Charles Darwin (CDU), beberapa pejabat pemerintah setempat, dan para guru bahasa Indonesia di sejumlah SMA ke acara "nonton bareng" film Laskar Pelangi ini.
"Pertunjukan film Laskar Pelangi di Darwin ini merupakan bagian dari upaya diplomasi budaya kita melalui insan perfilman Indonesia untuk memperkuat hubungan di tingkat rakyat Indonesia dan Australia," katanya.
Arvinanto mengatakan, acara nonton bareng film Laskar Pelangi di Darwin itu dapat terlaksana berkat kerja sama yang baik antara Konsulat RI Darwin dan Pengurus Pusat Perhimpunan Pelajar Indonesia di Australia (PPIA).
"Tiga orang wakil PPIA akan hadir bersama Riri Reza (sutradara), Mira Lesmana (produser-red.) dan seorang manajernya pada acara penayangan Laskar Pelangi di Darwin," katanya.
Pihaknya juga berencana mempertemukan para wakil pengurus pusat PPIA dengan para mahasiswa Indonesia yang ada di CDU mengingat pengurus ranting dan cabang PPIA belum terbentuk di Darwin.
Pertemuan tersebut diharapkan dapat memotivasi para mahasiswa Indonesia di CDU untuk membentuk organisasi yang akan ikut mendukung penguatan hubungan Indonesia-Australia ke depan, katanya.
Selain di Darwin, film Laskar Pelangi juga akan ditayangkan di enam kota utama Australia lainnya, yakni Perth, Adelaide, Melbourne, Sydney, Canberra, dan Brisbane pada 15-26 April.
Acara nonton bareng Laskar Pelangi itu merupakan kegiatan Pengurus Pusat PPIA bekerja sama dengan cabang dan ranting PPIA se-Australia.
Film produksi 2008 yang telah ditonton lebih dari satu juta orang, termasuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, itu diangkat dari novel pertama Andrea Hirata (2005).
Film yang mengisahkan kehidupan 10 anak keluarga miskin yang bersekolah di sebuah sekolah Muhammadiyah di Pulau Belitung dan ini pertama kali diputar di bioskop-bioskop Tanah Air pada 25 September 2008. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009