Jakarta (ANTARA News) - Wakil Sekretaris Badan Pemenangan Pemilu PDIP Hasto Kristianto menggugat pernyataan Ketua Partai Demokrat Ruhut Sitompul dalam acara talk show di salah satu stasiun televisi tentang polemik daftar pemilih tetap (DPT) pemilu 2009. "Kami tidak terima dengan pernyataan Ruhut yang menyebut seolah PDIP itu maling teriak maling dalam persoalan DPT ini," ujarnya saat dihubungi lewat telepon genggamnya di Jakarta, Senin. Menurut Hasto, tidak selayaknya seorang politisi seperti Ruhut menyampaikan pernyataan-pernyataan politik yang tidak beretika semacam itu dimuka umum. Bagaimana pun, ujar Hasto, tudingan DPT yang kacau balau dan sarat manipulasi itu bukan isapan jempol dan tidak ada data-datanya sama sekali. "Kami punya data yang lengkap dan otentik tentang hal ini dan jika perlu kita bisa membawa Ruhut menyaksikan sendiri fakta-fakta yang ada di lapangan," ujar anggota Fraksi PDIP DPR ini. Pengungkapan penggelembungan DPT yang diungkap PDIP itu, Hasto menambahkan, telah dilakukan berdasarkan fakta-fakta otentik dengan menggunakan DPT secara resmi dari KPU dan melalui pengecekan langsung di lapangan. Karena itulah PDIP juga mengimbau pada KPU dan pemerintah agar tidak terlalu defensif dan lebih baik secara proaktif merespon temuan tersebut guna menjamin pemilu yang terlaksana secara demokratis. "PDIP menemukan fakta yang meyakinkan bahwa telah terjadi pelanggaran UU no 10 tahun 2008 tentang Pemilu terkait dengan mekanisme penyusunan DPT ini. Sebaiknya pula KPU segera mengeluarkan DPT secara resmi sehingga memungkinkan seluruh parpol peserta pemilu melakukan pengecekan," ujarnya. Disisi lain PDIP juga mengharapkan agar Partai Demokrat tidak terlalu defensif dalam menanggapi masalah tersebut, sebagai mana disampaikan Rohut Sitompul. "Daripada menuduh maling teriak maling, lebih baik Ruhut ikut melihat langsung temuan PDIP di lapangan dan mari kita bangun politik yang lebih beretika dan santun," ujarnya. Lebih lanjut Hasto mengatakan bahwa pihaknya menuntut Ruhut untuk mencabut pernyataannya yang telah melukai perasaan kader-kader PDIP itu. "Dia harus meminta maaf atas pernyataannya itu dan sebaiknya jangan asal tembak tanpa adanya dasar-dasar yang kuat," demikian Hasto.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009