Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah menggandeng Medco E&P Indonedia dan Lapindo Brantas Inc bekerjasama memasok gas bumi untuk sekitar 7.400 rumah tangga di Kota Palembang dan Surabaya.

Penandatangan nota kesepahaman (MoU) kerjasama dilakukan di Gedung Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jakarta, Senin, disaksikan Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro, Dirjen Migas ESDM Evita Legowo, Kepala BP Migas R Priyono dan Kepala BPH Tubagus Haryono.

Dalam kesepakatan itu kontraktor kontrak kerjasama (KKKS) PT Medco memasok gas hingga 1 MMSCFD (juta kaki kubik) untuk 4.200 rumah tangga, dan Lapindo Brantas memasok 2 juta kaki kubik untuk 3.200 rumah tangga di Surabaya.

Dirjen Migas Evita Legowo mengatakan, penyediaan jaringan distribusi gas di dua kota tersebut dibangun dengan dana anggaran DIPA Ditjen Migas tahun 2009, yang diharapkan mulai mengalir Desember tahun ini.

"Program penyediaan gas untuk rumah tangga kota menjadi prioritas nasional tahun 2009 yang sudah disusun hingga sampai dengan tahun 2014," katanya.

Ia menjelaskan untuk tahun 2010, pemerintah akan membangun jaringan gas kota di Bekasi, Depok, Tarakan (Kalimantan Timur), serta di rumah susun Jabodetabek dan Jambi.

Ia menjelaskan, pasokan gas rumah tangga di sejumlah wilayah tidak hanya dilakukan di daerah penghasil gas tetapi juga wilayah yang dilalui jaringan transmisi pipa gas.

"Program pasokan gas untuk rumah tangga ini merupakan yang pertama difasilitasi anggaran APBN," tegas Evita.

Menurutnya, program ini sudah sesuai peraturan seperti UU Migas No. 22 Tahun 2001, termasuk telah mendapat persetujuan dari DPR.

Sementara itu Menteri ESDMB Purnomo Yusgiantoro mengatakan, kerjasama penyediaan gas kota ini untuk memenuhi kebutuhan energi gas bumi secara mandiri dan mengurangi beban subsidi bahan bakar minyak (BBM) khususnya minyak tanah.

"Bisa saja program kerjasama pasokan gas rumah tangga ini disebut sebagai bagian dari domestik market obligation (DMO) gas, karena di dalamnya tidak ada unsur paksaan," kata Purnomo.

Walikota Palembang Eddy Santana Putra mengatakan, sejak tujuh tahun lalu pasokan untuk gas rumah tangga sudah mulai dilakukan namun jumlahnya masih sangat terbatas.

"Kami berharap kerjasama ini tidak sekedar pilot project tetapi dapat memenuhi lebih dari 50 persen masyarakat Palembang dapat menikmati gas rumah tangga," katanya.

Sementara itu Walikota Surabaya Bambang DH menjelaskan, jaringan gas di wilayah itu sudah ada namun umumnya dipasok kepada industri dan perusahaan jasa seperti perhotelan.

"Kalau pasokan gas untuk rumah tangga dapat terwujud maka masyarakat akan diuntungkan karena harga penggunaan per bulan sangat murah," kata Bambang. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009