Dhaka (ANTARA News/AFP) - Sebuah pengadilan Bangladesh hari Minggu menjatuhkan hukuman penjara seumur hidup pada tujuh militan muslim karena peranan mereka dalam serangan-serangan bom serentak di negara itu pada 2005, kata sejumlah pejabat.
Pihak berwenang mengatakan kelompok, terlarang Jamayetul Mujahideen Bangladesh (JMB) mendalangi 400 ledakan pada hari yang sama dalam serangan terkoordinasi yang mendorong operasi penumpasan oleh pemerintah saat itu.
"Seluruh tujuh anggota JMB itu dinyatakan bersalah melancarkan serangkaian ledakan bom di Universitas Rajshahi di kota itu pada 17 Agustus 2005," kata kepala pengadilan tersebut Devendranath Das.
Serangan-serangan itu merupakan bagian dari sebuah operasi yang bertujuan memaksa Bangladesh yang berpenduduk mayoritas muslim mengganti sistem hukum sekulernya, yang diterapkan sejak era kolonial Inggirs, menjadi hukum Islam.
Sedikitnya 28 orang tewas dan ratusan lain cedera dalam serangan-serangan tersebut dan dalam operasi penumpasan yang dilakukan kemudian, 1.000 anggota JMB ditangkap dan diadili.
Pemimpin JMB Syeikh Abdur Rahman, deputinya serta empat anggota lain badan pembuat keputusan kelompok tersebut dihukum gantung pada 2007.
Hukuman seumur hidup Minggu itu dijatuhkan sepekan setelah seorang menteri pemerintah sekular yang baru terpilih menuduh para militan yang terkait dengan JMB mendalangi pemberontakan berdarah di sebuah pangkalan militer di Dhaka pada Februari.
Pasukan di markas besar Bangladesh Rifles di ibukota Bangladesh tersebut melakukan pemberontakan terhadap para pemimpin mereka dan membunuh sedikitnya 56 orang dari mereka.(*)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009