"Jangan sampai kasus pemalsuan DPT pada Pilkada Jatim terulang pada pemilu mendatang. Kami bersama parpol pendukung Blok Perubahan mendesak penelitian ulang DPT agar tidak sampai terjadi kecurangan," katanya di hadapan pengurus dari 11 partai pendukung Blok Perubahan Bali itu.
Dirinya bersama partai pendukung Blok Perubahan, katanya, telah menemukan banyak ketidakberesan dalam DPT untuk pemilu mendatang, seperti satu nama terdaftar sampai beberapa kali dalam satu TPS atau di beberapa TPS.
Menanggapi hal itu, I Gede Aradea Permadi Sandra, Ketua DPW Partai Bintang Reformasi Bali yang juga selaku Sekjen Blok Perubahan Bali, didampingi Sekjen DPW PBR Bali, Imam Munawir, memberi contoh satu nama pada TPS Banjar Margaya, Pemecutan Kelot, Denpasar, ada yang terdaftar sampai 17 kali.
Kucurangan pada DPT terjadi dalam beberapa versi, ada yang nama, gelar dan alamat sama tetapi terdaftar beberapa kali, ada yang berbeda penggunaan gelar saja, atau satu nama dengan alamat berbeda-beda, baik dalam satu TPS maupun terdaftar untuk TPS lain.
Rizal Ramli mengingatkan, agar dalam pemilu mendatang tidak sampai terjadi kecurangan yang merugikan aspirasi rakyat pemilih. "Kecurangan melalui DPT sama saja mengebiri aspirasi rakyat pemilih," tegasnya.
Ia juga mengingatkan pentingnya mengkaji kesiapan pelaksanaan pemilu, misalnya pelaksanaannya dimundurkan satu-dua bulan, sehingga persiapannya benar-benar baik dan DPT bisa diperbaiki agar tidak ada lagi nama pemilih ganda atau dipalsukan.
Deklarasi Blok Perubahan Bali dihadiri para pengurus partai tingkat provinsi Bali, seperti dari PBR, Sekjen Partai Damai Ssejahtera (PDS) Soratua Marboen, Ketua Partai Demokrasi Kebangsaan (PDK) Anom Windu Santosa, Ketua PKNU Imam Hanafi, Ketua Partai Matahari Bangsa (PMB) HM Hoedi dan Ketua Partai Merdeka Ir N Sudirta.
Partai pendukung lainnya untuk Blok Perubahan Bali itu yakni Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia (PPPI), Partai Pelopor, PPRN, PPDI, dan Partai Kedaulatan. Partai Hanura Bali menyatakan masih pikir-pikir untuk mendukungnya.
Pada kesempatan itu, Rizal Ramli juga menyoroti koalisi partai besar, PDIP, Golkar dan PPP dengan sebutan "golden triangle" dan Partai Demokrat yang merintis koalisi "jembatan emas. "Kami, Blok Perubahan, tidak sama dengan mereka yang hanya mengejar jabatan," ucapnya.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009