Tokyo (ANTARA) - Saham-saham Tokyo dibuka lebih rendah pada perdagangan Senin pagi, dengan investor mengabaikan penurunan suku bunga darurat Federal Reserve AS sehari sebelumnya, sementara kenaikan yen menambah sentimen negatif dan membebani eksportir.
Pada pukul 09.15 pagi, indeks acuan Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo (TSE) mengalami kerugian 159,81 poin atau 0,92 persen, dari tingkat penutupan Jumat lalu (13/3), menjadi diperdagangkan di 17.271,24 poin.
Sementara itu, indeks Topix yang lebih luas dari seluruh saham papan utama di pasar Tokyo, turun 11,80 poin atau 0,94 persen, menjadi diperdagangkan pada 1.249,90 poin.
Saham-saham real estat, tenaga listrik dan gas, dan peralatan transportasi paling banyak mengalami penurunan pada menit-menit pembukaan setelah bel perdagangan pagi.
Federal Reserve AS pada Minggu (15/3) memangkas suku bunga acuannya menjadi mendekati nol dan berjanji untuk meningkatkan kepemilikan obligasi sedikitnya 700 miliar dolar AS di tengah meningkatnya kekhawatiran atas wabah virus corona.
Bank sentral mencatat bahwa efek virus corona akan "membebani" aktivitas ekonomi AS dalam waktu dekat dan menimbulkan risiko terhadap prospek ekonomi. Oleh karena itu, Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC), komite pembuat kebijakan Fed, memutuskan untuk menurunkan kisaran target suku bunga dana federal menjadi 0-0,25 persen.
Baca juga: Saham Tokyo anjlok, setelah kekhawatiran virus hancurkan pasar global
Baca juga: Saham Tokyo dibuka melemah tajam setelah saham Eropa dan AS menukik
Baca juga: Bursa Saham Tokyo merosot tajam, tertekan kekhawatiran pandemik Corona
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020