Kabul (ANTARA News/AFP/Reuters) - Pasukan pimpinan NATO di Afganistan pada Sabtu menyatakan satu tentara asing tewas dalam pertempuran di bagian selatan negara itu sehari lalu, hari sama saat empat tentara Kanada tewas akibat serangan. Kelima tentara itu tewas pada Jumat, ketika bentrok dan serangan di seluruh negara tersebut menewaskan hampir 40 orang, 19 di antara mereka polisi, saat perlawanan pimpinan pejuang Taliban membara. Pasukan Bantuan Keamanan Asing (ISAF) pimpinan persekutuan pertahanan Atlantik utara NATO dalam pernyataannya mengatakan bahwa satu tentara itu tewas akibat "kejadian bermusuhan" pada Jumat. ISAF tidak menyiarkan kebangsaan tentara itu, menyerahkan tugas itu pada negara asalnya. Tentara Kanada di Ottawa pada Jumat mengumumkan bahwa empat tentaranya dan seorang jurubahasa Afgan tewas dan sembilan orang lain luka dalam dua ledakan terpisah di propinsi Kandahar, Afganistan selatan, kubu Taliban. "Mohon jangan pikirkan kejadian ini sebagai kegagalan seseorang dari tugas itu semata," kata Brigadir Jenderal Jon Vance, panglima Kanada di Kandahar, dalam pidato disiarkan televisi ke seluruh negerinya dari Afganistan. Kanada menempatkan 2.800 tentara di Afganistan sebagai bagian dari ISAF, yang menambah tentara hampir mencapai 62.000 orang dari 42 negara, kata angka sekutu. Kebanyakan tentara Kanada berada di daerah berbahaya selatan, tempat Australia, Inggris, Denmark, Belanda dan Amerika Serikat juga menyebarkan pasukan. Korban terahir pada salah satu hari paling berdarah bagi ISAF itu menjadikan 71 jumlah tentara asing tewas di Afganistan pada tahun ini, kata laman icasualties.org, yang memantau kemelut di Afganistan dan Irak. Sejumlah 294 tentara asing tewas di Afganistan pada tahun lalu, kebanyakan dari mereka akibat serangan. Tugas Kanada di Afganistan berakhir pada 2011 sesuai dengan keputusan parlemen dan pemerintah Harper sejak itu menyatakan menghormati jadwal itu. Perang di Afghanistan menjadi agenda tertinggi saat pejabat tinggi tentara Amerika Serikat bertemu dengan sejawatnya dari Kanada di Ottawa tengah Februari, di tengah-tengah peningkatan serangan gerilyawan Taliban. Tugas di Afganistan adalah masalah peka di Kanada, tempat pemerintah bertekad tetap berada di negara itu sampai ahir 2011, setelah kesepakatan politik dicapai. Menteri Pertahanan Amerika Serikat Robert Gates mengisyaratkan Washington ingin melihat Ottawa memperpanjang masa tugasnya, namun menteri dan petinggi tentara Kanada meminta dengan tegas batas waktu tugas itu ditetapkan.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009