Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum PPP Suryadharma Ali dan Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla membicarakan gagasan koalisi "golden triangle" atau segitiga emas, antara PPP, Golkar dan PDIP, saat keduanya saling bertemu sekitar 10 menit di Bandara Sultan Badaruddin II, Palembang.

Dalam siaran pers PPP yang diterima ANTARA di Jakarta, Sabtu, disebutkan bahwa pertemuan sesaat itu terjadi secara kebetulan di ruang keberangkatan penerbangan luar negeri, Bandara Sultan Badaruddin II, Palembang, pada pukul 13.30 WIB, karena keduanya mempunyai kegiatan berlainan di Sumatera Selatan.

Sedianya pertemuan itu akan dilakukan di ruang VIP bandara tersebut, namun, karena alasan politis menyangkut dampak penggunaan fasilitas negara, akhirnya Suryadharma yang baru saja melakukan kunjungan kerja peresmian pasar buah Jakabaring, mengalah dan bersedia bertemu Jusuf Kalla di ruang keberangkatan luar negeri bandara.

Sementara Jusuf Kalla berada di Palembang dalam kapasitasnya sebagai Ketua Umum Partai Golkar yang siap berkampanye di kota Palembang.

Dalam pertemuan tersebut, Suryadharma mengatakan bahwa kekuatan segitiga emas antara Golkar, PPP dan PDI Perjuangan akan semakin mengerucut menjadi medan magnit dalam pemilihan umum.

"Diharapkan, setelah `golden triangle` ini akan ada partai-partai lain yang dapat memperkuat pemerintahan mendatang," kata Suryadharma.

Walaupun pertemuan ini hanya berlangsung selama lima menit, kedua pihak berkomitmen untuk menyatukan tekad menyukseskan pemilihan umum.

Sebelumnya, kepada wartawan seusai pertemuan itu, Jusuf Kalla mengatakan bahwa pembicaraannya dengan Suryadharma hanya membahas komunikasi politik yang sudah dilakukan sebelumnya. Materi yang dibicarakan mengenai membangun pemerintahan yang kuat, kemungkinan koalisi dan hal lain.

Pertemuan Kalla dengan Suryadharma itu berlangsung sekitar 10 menit dan setelah itu Kalla yang juga Wapres tersebut menuju Lapangan Parkir Stadion Bumi Sriwijaya untuk berkampanye. Sementara Suryadharma kembali ke Jakarta.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009