Sidoarjo (ANTARA News) - Paguyuban Warga Renokenongo Menolak Kontrak (Pagarekontrak) akhirnya bersepakat membeli lahan milik PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X di Desa Kedungsolo, Kecamatan Krembung, Sidoarjo untuk dijadikan tempat tinggal (relokasi) warga korban lumpur yang tergabung dalam Pagarekontrak.
"Kedua belah pihak telah menyepakati harga Rp506,8 juta setelah melalui pembulatan harga sebelumnya senilai Rp506.834.210 untuk areal seluas sepuluh hektare," kata Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Peternakan (DPPP) Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, Handajani, Sabtu.
Lahan milik PTPN X yang selama ini digunakan Pabrik Gula (PG) "Kremboong" itu akan digunakan warga korban lumpur setelah terjadi kesepakatan harga di antara kedua belah pihak, apalagi simulasi penentuan harga oleh perwakilan Pagarekontrak dengan pimpinan PG "Kremboong" telah dilakukan dengan difasilitasi Pemerintah Kabupaten Sidoarjo.
"Itu dilakukan setelah meninjau atau survei secara riil di lapangan," katanya.
Dalam kesepakatan harga itu, Pagarekontrak berjanji akan melakukan pembayaran selambat-lambatnya pada 24 Maret 2009, namun sebelum tenggat waktu itu diselesaikan, Pagarekrontrak akan membayar sebesar Rp200 juta dengan syarat akan menebang setengah hektare tebu terlebih dahulu.
"Lahan tebu yang kami tebang itu akan dijadikan lokasi peletakan batu pertama rumah yang akan kami tempati nanti," kata koordinator Pagarekontrak, Sunarto.
Sebelumnya, Pagarekontrak berniat membeli lahan milik PTPN X yang kini digunakan PG Kremboong untuk relokasi. Pagarekontrak meminta penawaran lahan seluas 10 hektare itu dibeli seharga Rp200 juta.
Namun, permintaan itu tidak disepakati karena PG Kremboong meminta lahan tersebut dibeli dengan harga sebesar Rp800 juta.
"Pembelian lahan tersebut harus segera dilakukan karena warga korban lumpur sudah tidak kuat lagi berlama-lama tinggal di Pasar Baru Porong. Selain itu, dengan adanya perpindahan itu diharapkan ada kehidupan baru," katanya. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009