New York (ANTARA News) - Saham-saham AS jatuh pada Jumat waktu setempat, setelah naik kuat pekan ini di tengah menyusutnya antusiasme terhadap langkah Federal Reserve menyuntikkan triliunan dolar lainnya ke dalam sistem finansial untuk menopang ekonomi, kata para dealer seperti dikutip AFP.
Indeks Dow Jones Industrial Average turun 122,42 poin, atau 1,65 persen, menjadi berakhir pekan ini pada 7.278,38 setelah bergerak antara wilayah positif dan negatif dalam perdagangan yang berubah-ubah dan hati-hati.
Indeks komposit saham teknologi dominan, Nasdaq, turun 26,21 poin, atau 1,77 persen, menjadi 1.457,27 dan indeks Standard & Poor`s 500 turun 15,50 poin, atau 1,98 persen, menjadi 768,54.
Pasar mengalami "rally" (kenaikan panjang) pada pertengahan pekan, setelah Fed pada Rabu secara mengejutkan mengumumkan, pihaknya akan membeli hingga 300 miliar dolar AS obligasi negara AS (Treasury Bonds/T-Bonds) dan menambah 850 miliar dolar AS dalam surat utang lainnya dalam upaya mengurangi biaya pinjaman dan menyalakan ekonomi yang telah hampir mati.
Namun, para investor memutuskan untuk melakukan aksi ambil untung pada akhir pekan, di tengah kenaikan masif keberuntungan dua pekan lalu.
Beberapa investor mencemaskan bahwa langkah the Fed akan membawa risiko inflasi besar, karena lebih dari triliunan dolar AS uang baru yang disuntikkan ke pasar akan memicu inflasi tinggi.
"Para pedagang mengurangi antusias dari komitmen the Fed untuk mencoba menghidupkan kembali pasar kredit, dan mengambil peluang untuk membukukan keuntungan dari lonjakan baru-baru ini," kata para analis pada Charles Schwab & Co.
"Kekhawatiran inflasi jangka panjang telah merangkak ke dalam analisis yang juga mengurangi beberapa optimisme terhadap langkah agresif the Fed mendatang," kata mereka.
Ketua Fed Ben Bernanke, Jumat mengatakan, mempertahankan program pelonggaran kredit, sejalan dengan langkah oleh departemen keuangan, adalah "faktor krusial yang menentukan dari waktu dan penguatan pemulihan ekonomi."
Tetapi ia menambahkan: "Meski tingkat suku bunga rendah dan stimulus fiskal akan membantu, kami tidak dapat memiliki sebuah pemulihan ekonomi yang penuh semangat, kecuali kami berhasil memperbaiki derajat yang layak dari stabilitas finansial."
Beberapa analis mengatakan bahwa pasar sudah waktunya untuk aksi ambil untung.
Mace Blicksilver dari Marblehead Asset Management mengatakan indeks Dow Jones telah naik hampir 1.000 poin dalam tujuh sesi, dan tidak mengejutkan untuk para investor untuk mengunci keuntungan sebelum akhir pekan.
Volatilitas saham Jumat juga memberikan kontribusi terhadap apa yang para pedagang sebut "quadruple witching Friday" ketika pasar index futures, pasar index options, stock options, dan stock futures jatuh tempo bulanan.
Saham-saham bank utama mencatat penurunan, setelah dua pekan lalu mengalamu "rebound" (berbalik naik) dengan kuat, termasuk Bank of America yang turun 10,68 persen menjadi 6,19 dolar AS, dan
JPMorgan Chase turun 7,21 persen menjadi 23,15 dolar AS. Sementara Citigroup naik 0,77 persen menjadi 2,62 dolar AS.
Obliigasi turun. Imbal hasil (yield) obligasi negara AS berjangka 10-tahun naik menjadi 2,625 persen dari 2,597 persen pada Kamis, sementara pada obligasi negara berjangka 30-tahun naik menjadi 3,654 persen dari 3,612 persen. Harga dan yield obligasi bergerak dalam arah berlawanan.(*)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009