Jakarta (ANTARA News) - Gubernur Bank Indonesia Boediono mengatakan penguatan rupiah diperkirakan akan berlanjut seiring dengan melemahnya dolar terhadap semua mata uang asing.

"Melihat situasi jangka menengah ini dolar tentunya kemungkinan bisa melemah terhadap mata uang lain. Tidak tahu kapannya, tapi arahnya kesana," katanya di Jakarta, Jumat.

Menurut dia, suply (penawaran) dolar akan melimpah karena besarnya dana yang harus digelontorkan oleh otoritas AS guna menyelamatkan perekonomiannya saat ini.

"Karena memang supply dari dolar dengan adanya kebijakan yang dilakukan akhir-akhir ini memang cukup melimpah tapi belum mengalir saja. nah pada suatu saat akan mengalir masuk kembali ke dalam peredaran itu ya nanti pada saat pelemahan dolar terjadi," katanya.

Ia menambahkan, penguatan rupiah mungkin akan lebih tinggi dari saat ini. "Saya kira kemungkinan bisa (menguat lebih dari saat ini,)," katanya menjawab pertanyaan wartawan.

Sementara itu, otoritas moneter AS, Federal Reserves (the Fed) dikabarkan akan mulai membeli obligasi negara AS (Treasury Bonds/T-bonds) paling lambat pekan depan, sebagai sebuah upaya masif untuk memompakan lebih banyak uang ke dalam ekonomi.

Sebelumnya The Fed megumumkan rencana untuk memompakan 1,15 triliun dolar AS ke dalam sistem keuangan dan meningkatkan upaya dalam pemulihan ekonomi.

The Fed mengatakan akan membeli obligasi negara jangka panjang AS untuk membantu memperbaiki kondisi pasar kredit swasta.

Bank sentral itu juga mengatakan akan memicu pembelian sekuritas berbasis mortgage (hipotik) sebesar 750 miliar dolar AS sehingga total pembelian untuk tahun ini mencapai 1,25 triliun dolar AS, dan membeli lebih dari 100 miliar dolar AS utang lembaga federal lainnya sebagai bagian dari upaya menyeluruh menghidupkan kembali ekonomi AS yang tengah resesi.

Pengamat ekonomi Tony A Prasetyantono mengatakan, kebijakan the fed untuk memompakan uang bagi perekonomian AS akan membuat dolar melemah dan rupiah menguat.

"Lagi pula penguatan dolar juga memiliki dampak buruk bagi perekonomian AS," katanya.

Sementara itu, rupiah menguat terhadap dolar pada perdagangan di pasar spot antar bank Jumat (19/3) sore. Nilai tukar rupiah naik tipis Rp60 menjadi Rp11.830 per dolar AS dibandingkan penutupan sehari sebelumnya sebesar Rp11.890.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009