Semarang (ANTARA News) - Pemasangan atribut sejumlah partai politik (parpol) yang terkesan tidak beraturan di berbagai tempat di Kota Semarang, Jawa Tengah berpotensi mengurangi penilaian Adipura.

"Atribut parpol memang mengurangi estetika kota, sehingga dimungkinkan dapat mengurangi penilaian," kata Kepala Dinas Pertamanan dan Kebersihan Kota Semarang, Ayi Yudi Mardiana, Jumat.

Ia berharap pemasangan atribut parpol bisa diatur dan tidak asal pasang. "Kami meminta sejumlah pihak tidak merusak taman atau pohon penghijauan di sepanjang jalan hanya untuk kepentingan sesaat," katanya.

Pemasangan di tempat larangan seharusnya segera ditertibkan agar tidak ada pemasangan serupa.

Selain itu, sejumlah taman dan hutan Kota Semarang juga sering dimanfaatkan para pendatang untuk keperluan mencuci dan menjemur pakaian, seperti Taman Tugu Muda, Taman Srigunting Kecamatan Semarang Utara, dan Taman Bubaan Kecamatan Semarang Timur.

"Hal itu harus segera ditertibkan, karena selain menciptakan kesan kumuh, juga dapat mengurangi penilaian," katanya.

Taman dan hutan kota, menurut dia memiliki nilai tinggi dalam penilaian Adipura.

Ia berharap semua pihak mendukung upaya pemerintah untuk mendapatkan penghargaan Adipura dengan cara selalu menjaga kebersihan lingkungan dan keindahannya.

"Sebab, masalah kebersihan dan keindahan lingkungan merupakan dua komponen penilaian yang mutlak harus dipenuhi," katanya.

Menurut dia, peran aktif masyarakat dalam menyongsong penilaian Adipura dengan menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan sangat membantu Pemkot Semarang.

"Tanpa dukungan masyarakat, tentu sulit untuk mendapatkan penghargaan Adipura," katanya.

Apalagi, kata dia, tim penilai Adipura dijadwalkan datang ke Semarang pada Minggu (22/3) nanti.

Tercatat ada belasan objek yang akan dinilai, di antaranya mengenai kebersihan, taman kota, drainase, hutan kota, rumah sakit, sekolah, pelabuhan, dan lain sebagainya.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009