Quetta, Pakistan (ANTARA News) - Polisi Pakistan menahan dua orang yang dicurigai penyelundup senjata dan menyita satu tempat penyimpanan senjata Jum`at di provinsi baratdaya Baluchistan, dekat perbatasan Afghanistan, kata seorang pejabat.
Polisi menyerang suatu kebun buah di desa Nisai, 400 kilometer di timur ibukota provinsi Quetta.
"Kami menyita 41 granat, empat roket peluncur granat, satu senjata anti pesawat terbang dan dua senjata mesin, selain menahan dua orang di Nisai," kata petugas senior polisi, Ghulam Dastgir kepada AFP.
"Senjata-senjata itu disembunyikan di satu kebun buah, dan tidak ada perlawanan selama terjadinya serangan itu, karena para tersangka sedang tidur," katanya.
Polisi meyakini bahwa para tersangka adalah para penyelundup senjata.
Baluchistan mempunyai sumber energi yang kaya, namun banyak terjadi pemberontakan di tingkat wilayah, dan kekerasan antar kelompok yang melibatkan kelompok Muslim Sunni dan Syi`ah.
Ratusan orang telah tewas dalam kerusuhan dan pemberontakan di provinsi itu sejak tahun 2004, manakala para pemberontak mulai menuntut otonomi politik dan bagian keuntungan yang lebih besar dari sumberdaya alam Baluchistan.
Provinsi tersebut telah dilanda serangan-serangan, yang ditudingkan pada kelompok gerilyawan Taliban.
Suratkabar New York Times Rabu melaporkan, bahwa Presiden AS Barack Obama dan para pembantu tertingginya sedang mempertimbangkan perluasan operasi-operasi tersamar terhadap para pemimpin Taliban ke Baluchistan, di sekitar Quetta.
Pakistan, yang menentang sengit serangan-serangan rudal AS terhadap kelompok gerilyawan di daerah suku semi otonominya di perbatasan Afghanistan itu, mengabaikan laporan ini.
Pada Februari lalu, John Solecki, seorang warga negara AS dan ketua lokal badan pengungsi Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB/UNHCR) diculik di Quetta. Para pemberontak Baluch mengaku akan membantunya. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009