London (ANTARA News) - Ikan robot yang dikembangkan oleh para ilmuwanInggris akan segera diarungkan ke laut sebelah utara Spanyol untukmendeteksi pencemaran udara.

Jika uji coba pengarungan ikanrobot pertama yang dilaksanakan tahun depan di pelabuhan Gijon, SpanyolUtara, itu sukses, para ilmuwan akan segera menggunakannya di sungai,danau dan laut-laut di seluruh dunia.

Robot berbentuk ikan bawalini menghabiskan dana 20 ribu pounsterling (Rp319 juta) per satuannya,dengan gerakan seperti ikan asli dan dilengkapi dengan sensor kimiawiuntuk membaui sampah polusi berbahaya seperti bocoran kapal atau pipabawah tanah.

Ikan-ikan robotik ini akan mengirimkan informasi yang dicerapnya ke daratan dengan menggunakan teknologi Wi-Fi.

Tidakseperti ikan robot sebelumnya yang memerlukan tombol pengendali,ikan-ikan robot generasi baru ini secara independen akan mampu melacakpolusi tanpa berinteraksi dengan manusia.

Rory Doyle, ilmuwanpeneliti senior pada perusahaan perekayasa BMT Group, yangmengembangkan ikan robotik bersama dengan para peneliti dariUniversitas Essex mengatakan, ada banyak alasan mengapa mereka lebihtertarik membuat robot berbentuk ikan bawal itu ketimbang mengembangkankapal selam konvensional.

"Dengan menggunakan ikan robotik kamitengah mengembangkan satu desain yang diciptakan oleh proses evolusiberusia ratusan juta tahun dengan energi yang sangat efisien," katanyaagak bercanda.

"Efisiensi ini adalah hal yang kami perlukanuntuk menjamin bahwa sensor deteksi polusi kami bisa menjejaklingkungan bawah air selama berjam-jam."

Ikan robotik ini memiliki panjang 1,5 meter dengan ukuran sebesar anjing laut. (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009