Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank, Jakarta, Jumat sore menguat mendekati angka Rp11.800 per dolar AS yang didukung oleh aktifnya pelaku pasar membeli rupiah, setelah dolar di pasar regional melemah.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat menjadi Rp11.830/11.850 per dolar dibanding penutupan hari sebelumnya Rp11.890/11.900 atau naik 60 poin.

Direktur Retail Banking PT Bank Mega Tbk, Kostaman Thayib di Jakarta, Jumat, mengatakan, kenaikan rupiah yang berlanjut sudah diperkirakan sebelumnya, karena sentimen positif pasar masih tetap tinggi.

Pelaku pasar yakin arus modal yang masuk menjelang pemilihan umum semakin besar sehingga mendorong pelaku pasar membeli rupiah dan melepas dolar, katanya.

Dana pemilu yang cukup besar, lanjut dia terlihat dari berbagai partai yang melakukan aksi melalui iklan yang menunjukkan bahwa dana pengusaha lokal yang berada di luar negeri makin mengalir ke pasar domestik.

Para pengusaha itu mengeluarkan dananya untuk memberikan dukungan kepada partai yang dianut, katanya.

Jadi, lanjut dia, besarnya dana lokal yang masuk ke pasar uang itu mendorong rupiah kembali menguat hingga mendekati angka Rp11.800 per dolar AS.

Rupiah pada siang hari sempat melemah lima poin menjadi Rp11.895 per dolar, setelah pagi hari menguat, karena pelaku pasar ragu-ragu untuk lebih lama memegang rupiah, namun menjelang sore pelaku kembali membeli rupiah, katanya.

Indonesia, menurut dia, masih memberikan harapan untuk menjadi tempat investasi asing, karena bagi hasil yang akan diperoleh lebih tinggi dibanding negara lain.

Investasi asing terutama dari kawasan Timur Tengah masih terjadi, karena itu pelaksanaan pemilu diharapkan dapat berjalan dengan tenang dan damai, katanya.

Apabila tidak ada hambatan, menurut dia rupiah akan terus menguat hingga di bawah angka Rp11.800 per dolar AS yang dipicu oleh besar positif pasar.

"Kami optimistis rupiah pada pekan depan masih bergerak naik, karena ekonomi Indonesia masih tetap tumbuh," ucapnya.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009