Bogota (ANTARA) - Kolombia akan mengusir empar warga negara Eropa lantaran melanggar protokol karantina yang bertujuan menghentikan penyebaran virus corona, beberapa jam setelah pihaknya menutup perbatasan dengan Venezuela, kata pemerintah pada Sabtu.
Dua pria dan dua perempuan asal Prancis dan Spanyol akan dideportasi setelah menolak instruksi wajib untuk mengisolasi diri sendiri dan meninggalkan hotel mereka, dengan mengabaikan peringatan dari staf, menurut badan migrasi.
Kolombia sejauh ini melaporkan 22 kasus COVID-19 dan menyatakan darurat kesehatan untuk mengatasi penyakit tersebut. Langkah yang diberlakukan mencakup penundaan pertemuan yang melibatkan lebih dari 500 orang serta melarang masuk kapal pesiar di pelabuhan mereka.
Pada Jumat Presiden Ivan Duque mengatakan Kolombia akan menutup perbatasannya dengan Venezuela mulai Sabtu pagi, sementara kedatangan yang bukan penduduk atau warga negara dan telah tinggal di Eropa atau Asia selama dua pekan terakhir tidak akan diizinkan masuk mulai Senin.
Keputusan penutupan perbatasan dikritik oleh Wakil Presiden Venezuela Delcy Rodriguez, yang pada Sabtu mengatakan bahwa seluruh kedatangan dari Eropa menuju Venezuela pada Maret wajib menjalani karantina selama 14 hari.
Kolombia sebelumnya meminta wisatawan dari Prancis, Spanyol, Italia dan China mengisolasi diri mereka selama dua pekan setibanya di negara tersebut.
Sumber: Reuters
Baca juga: WN Kanada dari kapal pesiar di Brazil terbukti positif corona
Baca juga: Dua ajang besar marathon dunia ditunda gegara virus corona
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2020