Lebak (ANTARA News) - Sebagian besar jajanan sekolah rawan menyebabkan keracunan karena ketidakmengertian antara pedagang, pengelola sekolah, komite sekolah dan pelajar.
"Selama ini masih banyak jajanan sekolah kurang terjamin kesehatanya dan rentan terjadi keracunan makanan," kata dr Mariani dari Pusat Pengembangan Kualitas Jasmani Departemen Pendidikan Nasional saat memberikan bimbingan teknis (Bintek) di Kabupaten Lebak, Jumat.
Dia mengatakan, dari survei di 220 kabupaten dan kota di Indonesia hanya 16 persen sekolah yang memenuhi syarat pengelolaan kantin sehat.
Sebagian besar kantin yang kurang sehat jajanannya mengandung zat-zat berbahaya seperti pengawet, borak, rodhamine B.
"Jika makanan itu dikonsumsi anak tentu menimbulkan gangguan saluran pencernaan seperti diare dan lainya," katanya.
Mariani mengemukakan tahun ini pemerintah akan memberikan bantuan sebesar Rp15 juta bagi pengelola sekolah yang mendirikan kantin sehat.(*)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009