Sanaa (ANTARA News/Reuters) - Yaman, negara miskin Semenanjung Arab yang diguncang militansi Al-Qaeda, hari Kamis menawarkan hadiah uang kontan bagi informasi yang mengarah pada penangkapan 12 orang yang dituduh mempersiapkan serangan-serangan baru.

Surat kabar mingguan September 26, yang diterbitkan oleh Kementerian Pertahanan, menunjukkan foto 12 orang Yaman yang berusia antara 18 dan 29 tahun, dengan pernyataan kementerian dalam negeri yang meminta para tersangka itu menyerahkan diri dan mendesak masyarakat memberikan informasi yang akan ditukar dengan sejumlah uang.

"Mereka dipersiapkan untuk melakukan tindakan-tindakan destrukstif dan teroris," katanya, dengan menyebut mereka sebagai anggota Al-Qaeda.

Empat wisatawan Korea Selatan tewas pekan ini dalam serangan yang kata pemerintah dilakukan oleh seorang penyerang bom bunuh diri anggota Al-Qaeda yang dilatih di Somalia.

Rabu, seorang penyerang bom bunuh diri meledakkan dirinya di dekat bandara Sanaa dalam upaya yang tampaknya menyerang sebuah konvoi Korea Selatan yang datang untuk menyelidiki kematian para wisatawan itu.

Serangan-serangan yang mempengaruhi sektor pariwisata di negara termiskin Arab itu dilakukan setelah peringatan berulang kali oleh sejumlah pemimpin militan Al-Qaeda mengenai serangan-serangan terhadap warga asing non-muslim di Semenanjung Arab tersebut.

Keadaan tidak aman di Yaman telah mempengaruhi perusahaan-perusahaan internasional yang bergerak di bidang minyak dan gas di Yaman, sementara serangan-serangan terhadap warga asing -- termasuk penculikan oleh anggota suku yang kecewa -- telah memukul sektor pariwasata, kata beberapa diplomat Barat.

Pada Januari 2008, dua wisatawan Belgia tewas di Yaman dalam serangan yang dituduhkan pada militan yang terkait dengan Al-Qaeda yang seringkali melancarkan serangan-serangan terhadap sasaran pemerintah dan Barat, termasuk kapal perang AS dan kapal minyak Perancis.

Negara Semenanjung Arab itu, yang merupakan salah satu negara termiskin di luar Afrika, telah dianggap sebagai sebuah markas militan muslim.

Daftar 85 tersangka militan dikeluarkan Arab Saudi pada Februari setelah sayap Al-Qaeda di Yaman mengeluarkan rekaman video di Internet yang mengubah nama mereka menjadi Al-Qada di Semenanjung Arab, dalam upaya yang tampaknya untuk membangkitkan kelompok muslim militan itu di Arab Saudi.

Pemimpin kelompok itu, seorang Yaman, muncul di video tersebut dan mengancam akan melancarkan serangan-serangan terhadap warga Barat di kawasan tersebut.

Yaman adalah negara leluhur Osama bin Laden, pemimpin Al-Qaeda yang dituduh bertanggung jawab atas serangan-serangan di wilayah Amerika yang menewaskan sekitar 3.000 orang pada 11 September 2001.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009