Mojokerto (ANTARA News) - Gubernur Jawa Timur Soekarwo enggan menanggapi kasus kecurangan daftar pemilih tetap (DPT) di Madura, pada saat pemilihan gubernur (Pilgub) Jatim, seperti dituduhkan oleh mantan Kapolda Jatim, Irjen Pol Herman Surjadi Sumawiredja. Soekarwo dikonfirmasi hal itu saat melakukan kunjungan kerja di tempat pembibitan padi di Desa Jabon, Kecamatan Mojanyar, Kabupaten Mojokerto, Kamis. "Sudahlah, jangan tanya masalah itu. Itu bukan bidang saya," katanya. Ia menjelaskan, masalah DPT yang ada di wilayah Madura itu murni menjadi tanggung jawab Polda Jatim bukan tanggung jawab Gubernur. "Yang menjadi tanggung jawab saya sebagai Gubernur adalah yang berkaitan dengan pemerintahan," tuturnya. Lelaki yang akrab disapa Pakde Karwo ini mengaku tidak ingin mencampuri urusan kepolisian terkait masalah ini. Menurutnya, dirinya tidak memiliki kewenangan menjawab masalah tersebut, sekalipun masalah DPT itu sudah mencuat ke ranah hukum. Sebelumnya, Irjen Pol Herman S Sumawiredja menyatakan mengundurkan diri dari korps Kepolisian Republik Indonesia (Polri) awal pekan ini meski jadwal pensiun baru akan dijalaninya Mei mendatang. Ia mengaku tidak puas atas penanganan kasus adanya Daftar Pemilih Tetap (DPT) fiktif di Bangkalan dan Sampang, Madura. Kasus pengunduran diri Kapolda Jatim tersebut, menjadi polemik. Bahkan, Herman membeberkan persoalan itu kepada publik. Terakhir, ia membeberkan persoalan itu kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009