"Iya betul (ada penutupan), tapi tidak ada kaitannya dengan corona," ujar Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Cucu Ahmad Kurnia saat dikonfirmasi ANTARA di Jakarta, Sabtu.
Sebelumnya, beredar kabar penutupan tempat usaha kebugaran itu dilatarbelakangi salah satu terapis menjadi "suspect" COVID-19.
Baca juga: Suasana di Ragunan senyap
Baca juga: YLKI dukung penutupan tempat wisata dan meliburkan sekolah
Bahkan pesan tersebut menginformasikan bahwa terapis sedang dikarantina, termasuk pengunjung dan staf yang ada di dalam tidak diizinkan meninggalkan gedung selama dua pekan ke depan.
"Itu hoax. Itu sudah ngawur semua. Meresahkan," kata Cucu.
Alasan penutupan tempat usaha Hotel Holdenhands dilatarbelakangi persoalan izin.
"Yang jelas mereka kita segel karena izinnya tidak pernah diperbaharui sejak 2014," katanya.
Selain Hotel Goldenhands Kelapa Gading, Cucu juga mendeteksi pesan bohong serupa yang mengatasnamakan Delta Spa. "Ada yang beredar, spa-nya Delta. Itu juga hoax," katanya.
Baca juga: Anies tunda ujian nasional SMA dan SMK se-DKI Jakarta
Baca juga: Hanya tiga dari 34 anjungan TMII yang tutup
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020